Sumatera Utara jadi panutan budidaya ikan nila bagi Malaysia

1 month ago 10
Sumut dinilai berhasil membudidayakan sekaligus mengekspor ikan nila ke berbagai negara,

Medan (ANTARA) - Provinsi Sumatera Utara (Sumut) menjadi role model (panutan) sektor perikanan budidaya jenis tilapia atau nila bagi Malaysia dan sekaligus mengekspor ikan tersebut ke berbagai negara.

"Sumut dinilai berhasil membudidayakan sekaligus mengekspor ikan nila ke berbagai negara," ucap Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Sumut Sulaiman Harahap usai menerima Deputy Minister for Ministry of Food Industry, Commodity and Regional Development Sarawak Abdul Rahman Bin Ismail dan rombongan di Kantor Gubernur Sumut, Rabu.

Pihaknya mengapresiasi kedatangan dan keinginan para pelaku industri Malaysia yang telah menjadikan Sumatera Utara sebagai panutan budidaya ikan nila.

Data Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumut pada 2023 menyebutkan, jumlah pembudidaya ikan di wilayah Sumatera Utara sebanyak 58.960 jiwa dengan produksi tercatat 605.827 ton/tahun.

Baca juga: Trenggono ajak Raffi Ahmad ke BINS, tarik minat anak muda ke perikanan

Di antaranya kawasan Danau Toba, Sumatera Utara, memiliki luas sekitar 1.145 kilometer persegi, dan sekitar 0,4 persen diantaranya digunakan budidaya ikan nila kualitas ekspor terbesar di Indonesia.

Dengan menerapkan metode keramba jaring apung (KJA) hasil budidaya ikan dipasarkan tujuan ekspor dalam bentuk filet beku dan utuh menjadi produk unggulan karena tidak memiliki bau tanah, sehingga disukai konsumen luar negeri.

"Kami berterima kasih kunjungan ini sangat berharga dan bernilai, mempererat hubungan persaudaraan di antara Sumut dan Sarawak. Tentunya membina kerja sama kedua belah pihak antara Sumut dan Sarawak," ucap Sulaiman.

Pihaknya juga menyampaikan, Sumut mempunyai wisata unggulan, seperti Danau Toba, Bukit Lawang, Berastagi, Pantai Sorake, Lagundri, dan sejumlah potensi bahari di Kepulauan Nias.

Baca juga: Pembudidaya ikan harap komoditas daerah dimanfaatkan jadi menu MBG

"Nias termasuk penghasil ikan laut. Mudah-mudahan setelah ini ada penguatan kerja sama di antara Sumut dan Malaysia, khususnya pengolahan ikan nila hitam," tutur Sulaiman.

Deputy Minister for Ministry of Food Industry, Commodity and Regional Development Sarawak Abdul Rahman Bin Ismail menjelaskan, kunjungan pihaknya ke Sumut meninjau budidaya perikanan.

"Kedatangan kami ke Sumut untuk melihat model perikanan di Danau Toba, khususnya tilapia hitam. Di Sarawak kami memiliki ikan nila merah, namun belum ada berwarna hitam,” ujar Abdul.

Bersama pelaku industri lainnya, Abdul yang juga menjabat sebagai Chairman of Pertubuhan Peladang Negeri Sarawak (PPNS) telah melihat model perikanan di Danau Toba.

Baca juga: Komdigi gunakan IoT untuk teknologi budidaya ikan di Sukabumi

"Bahkan kami juga mencicipi ikan nila yang telah dimasak. Rasa ikan nila dari Sumut lezat, dan tidak berbau tanah," paparnya.

Pewarta: Muhammad Said
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |