Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Kepulauan Seribu mengembangkan inovasi pengelolaan lingkungan dengan memanfaatkan lumpur hasil sistem pengolahan air limbah domestik (SPALD) yang diintegrasikan dengan proses pengomposan sampah menjadi media tanam lokal.
"Inisiatif ini bertujuan untuk mengelola lingkungan secara terpadu," kata Kepala Suku Dinas (Sudin) SDA Kepulauan Seribu Mustajab di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Kepulauan Seribu bangun sumur resapan di Kelurahan Pulau Tidung
Ia mengatakan limbah lumpur dari SPALD tidak dibuang percuma, tetapi dimanfaatkan bersama sampah organik untuk menghasilkan kompos sebagai media tanam lokal.
Menurut di selain membantu penyediaan media tanam yang berkualitas, program ini juga diharapkan mampu mengurangi pencemaran lingkungan akibat penumpukan lumpur dan limbah organik.
"Serta meningkatkan partisipasi warga dalam menjaga kebersihan lingkungan secara berkelanjutan," kata dia.
Baca juga: Kepulauan Seribu distribusikan pangan murah untuk warga
Sementara itu, Anggota Dewan Kabupaten Kepulauan Seribu Selatan, Munawar mengatakan inovasi seperti ini bisa menjadi contoh pengelolaan limbah berbasis masyarakat.
Menurut dia kalau memang bermanfaat bagi masyarakat, tentu akan sangat didukung. Apalagi bermanfaat untuk penunjang berkebun.
"Ini kolaborasi yang sangat bagus antara Sudin LH bahkan Sudin KPKP," kata dia.
Baca juga: Gulkarmat edukasi pencegahan kebakaran di Kepulauan Seribu
Ia mengatakan kolaborasi lintas sektor dan dukungan masyarakat dan aksi perubahan ini diharapkan dapat terus dikembangkan di pulau-pulau lain yang memiliki instalasi pengolahan air limbah.
"Kami berharap aksi ini semakin luas dan memberikan dampak positif bagi masyarakat," kata
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2025