Studi ungkap manfaat bersepeda jangka panjang untuk kesehatan lansia

1 month ago 10

Jakarta (ANTARA) - Penelitian terbaru dari Universitas Tsukuba mengungkapkan manfaat bersepeda dalam jangka panjang untuk kesehatan orang lanjut usia (lansia).

Studi ini secara keseluruhan menunjukkan bahwa bersepeda dapat membantu meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan dan memperpanjang harapan hidup, terutama di kalangan lansia Jepang yang tidak lagi mengemudi mobil.

Dalam laporan SchiTechDaily, Selasa, penelitian ini didorong dengan fakta bahwa semakin banyak lansia di Jepang yang melepaskan SIM-nya dan memilih untuk bersepeda sebagai cara untuk mobilisasi.

Baca juga: Tiga perempuan kampanye lingkungan lewat bersepeda Bali-Jakarta

Para peneliti berupaya memahami bagaimana bersepeda memengaruhi kesehatan dan umur panjang lansia, dengan fokus pada dua area utama.

Analisis pertama mengamati seberapa sering peserta menggunakan sepeda sejak 2013 dan bagaimana hal tersebut berkaitan dengan kemungkinan mereka membutuhkan perawatan jangka panjang atau meninggal dunia selama dekade berikutnya (hingga 2023).

Analisis kedua membandingkan berbagai pola penggunaan sepeda—yang tidak digunakan, mulai digunakan, terputus-putus, dan berlanjut— dan bagaimana masing-masing pola tersebut berkaitan dengan timbulnya kebutuhan perawatan jangka panjang atau kematian pada dua titik waktu (2013 dan 2017).

Baca juga: Di balik gowes rutin

Selain hasil keseluruhan, analisis terpisah dilakukan untuk sekelompok lansia yang tidak mengemudi.

Hasilnya, untuk analisis pertama yang dilangsungkan sejak 2013, didapatkan hasil bahwa lansia yang bersepeda memiliki risiko lebih rendah untuk membutuhkan perawatan kesehatan jangka panjang dan mengalami kematian selama periode 10 tahun berikutnya dibandingkan dengan mereka yang tidak bersepeda. Penurunan risiko ini khususnya signifikan di kalangan non-pengemudi mobil.

Lalu hasil analisis kedua menunjukkan bahwa lansia yang terus bersepeda selama empat tahun antara periode 2013 hingga 2017 memiliki risiko lebih rendah untuk memerlukan perawatan kesehatan jangka panjang dan mortalitas dalam enam tahun berikutnya dibandingkan dengan mereka yang tidak bersepeda.

Baca juga: Memilih latihan terbaik untuk kesehatan kardiovaskular

Lebih lanjut, analisis yang berfokus pada mereka yang bukan pengemudi menemukan bahwa lansia yang terus bersepeda, serta mereka yang mulai bersepeda, memiliki risiko lebih rendah untuk memerlukan perawatan kesehatan jangka panjang.

Dengan hasil tersebut, disimpulkan bahwa bersepeda di kalangan lansia terbukti meningkatkan kesehatan dan harapan hidup, terutama di kalangan non-pengemudi mobil.

Kegiatan bersepeda juga dinilai merupakan "pendamping gaya hidup" yang berkontribusi dalam menjaga dan meningkatkan kesehatan fisik dan mental.

Hal ini terutama penting mengingat semakin banyak lansia di Jepang yang tidak lagi memiliki SIM. Selain itu, dukungan sosial tambahan diperlukan untuk mendorong bersepeda lebih banyak dilakukan oleh para lansia.

Baca juga: Sejarah Hari Sepeda Sedunia, cara sehat inklusif nan ramah lingkungan

Baca juga: Perhatikan posisi tubuh saat bersepeda untuk hindari cedera

Penerjemah: Livia Kristianti
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |