Sinner tepis keraguan kondisi fisiknya jelang Paris Masters

11 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Jannik Sinner menepis keraguan tentang kondisi fisiknya menjelang Paris Masters setelah meraih gelar di ATP 500 di Wina, di mana ia berjuang melawan kram di akhir pertandingan final tiga set melawan Alexander Zverev.

Tiga minggu sebelumnya, Sinner mengundurkan diri pada babak kedua Shanghai karena kram. Ia meninggalkan lapangan dengan berjalan pincang sambil meringis kesakitan. Namun, unggulan kedua itu siap untuk memulai penampilan keempatnya di Paris ATP Masters 1000.

"Saya tidak khawatir secara fisik," kata Sinner dalam konferensi pers prapertandingan, dikutip dari ATP, Rabu.

"Saya juga merasa dalam kondisi yang baik dalam hal tenis. Jadi saya berharap untuk awal yang baik, dan kemudian kita lihat bagaimana hasilnya. Final Wina sangat menguras tenaga. Tubuh saya terasa baik sekarang."

Sebagai peraih 22 gelar tingkat tur dengan catatan yang terus bertambah, Sinner memiliki kesempatan untuk mencatatkan tonggak sejarah baru pekan ini.

Petenis Italia itu mengincar trofi pertamanya di Paris Masters. Dalam tiga penampilan sebelumnya, Sinner hanya meraih satu kemenangan. Ia absen di edisi tahun lalu karena sakit.

Sinner sedang mengejar kembali peringkat No.1 dunia yang direbut Carlos Alcaraz setelah US Open. Jika Sinner dapat mengangkat trofi ATP Masters 1000 pertamanya musim ini, peringkat 1 akan berpindah tangan.

Baca juga: Norrie akhiri 17 kemenangan beruntun Alcaraz di Paris Masters

Ia telah meraih empat gelar musim ini, memenangi gelar-gelar major di Australian Open dan Wimbledon, serta memenangi Beijing dan Wina bulan lalu.

Ketika diminta untuk merenungkan musimnya, Sinner memulai dengan merujuk pada salah satu target utamanya untuk tahun 2025.

"Saya merasa salah satu tujuan kami adalah mencoba melaju sejauh mungkin di Wimbledon, dan saya tidak mungkin mendapatkan hasil yang lebih baik lagi," kata Sinner yang mengalahkan Alcaraz di final Wimbledon untuk meraih gelar pertamanya di turnamen major lapangan rumput tersebut.

"Jadi, jika Anda bertanya kepada saya apa yang paling membuat saya bangga, saya akan menjawab, 'memenangi Wimbledon’."

"Namun di saat yang sama, musim ini juga luar biasa, mencapai empat final Grand Slam. Banyak sekali pertandingan hebat yang saya mainkan sepanjang musim," ujar petenis berusia 24 tahun itu.

"Berbicara tentang musim ini secara umum, sungguh luar biasa. Sangat, sangat konsisten. Banyak kemenangan."

Baca juga: Alcaraz setelah kalah dari Norrie: "Saya tidak tahu apa yang terjadi"

Namun Sinner juga mengakui bahwa musim ini belum berakhir. Dengan catatan 48-6, menurut indeks menang/kalah ATP selama musim ini, ia akan berusaha memperbaiki catatan tersebut dalam upaya meraih 50 kemenangan pertandingan untuk tahun ketiga berturut-turut.

Setelah Paris, Sinner akan kembali ke ATP Finals, di mana tahun lalu ia memenangi ajang akhir tahun bergengsi tersebut tanpa kehilangan satu set pun.

"Turnamen yang saya nantikan adalah Turin. Tahun lalu merupakan pencapaian yang luar biasa di sana. Jadi kami berusaha mempersiapkan diri sebaik mungkin di sana," kata Sinner, salah satu dari empat petenis tunggal yang telah lolos ke delapan besar.

"Namun, sebelum itu, ada turnamen penting yang tidak saya ikuti tahun lalu, yaitu di sini. Saya tidak pernah bermain bagus di sini. Jadi semoga saya bisa mengubah beberapa hal tahun ini. Lalu kita lihat bagaimana nanti."

Baca juga: Sinner taklukkan Zverev untuk kembali raih gelar juara di Wina

Baca juga: Zverev bergabung dengan Alcaraz, Sinner, dan Djokovic ke ATP Finals

Penerjemah: Arindra Meodia
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |