Singkirkan obat dari jangkauan anak untuk hindari risiko keracunan

1 month ago 19

Jakarta (ANTARA) - Kegembiraan acara liburan bersama keluarga besar bisa berubah menjadi kesusahan kalau orang tua tidak mewaspadai hal-hal yang bisa membahayakan, seperti membiarkan obat-obatan tersimpan di tempat terbuka yang bisa dijangkau oleh anak.

Sebagaimana dikutip dalam Medical Daily pada Jumat (6/12), dokter gawat darurat anak Meghan Martin, yang berbasis di Florida, Amerika Serikat, mengingatkan pentingnya orang tua mewaspadai masalah yang dia sebut sebagai "sindrom dompet nenek" selama liburan.

Masalah itu bisa muncul kalau anak-anak kecil yang penasaran mengambil obat-obatan kakek-nenek mereka, yang sering kali diletakkan di rak rendah, tas tangan, atau wadah lain yang tidak aman.

"Sekitar 20 persen keracunan yang terjadi pada anak-anak kecil berkaitan dengan menelan obat-obatan kakek-nenek mereka secara tidak sengaja," kata dokter yang dikenal sebagai Beachgem10 di TikTok ​​​​​​​itu.

"Kakek-nenek tidak terbiasa berada di dekat anak-anak, sering kali obat-obatan mereka diletakkan di rak rendah atau di tas tangan mereka atau di wadah obat yang tidak aman untuk anak-anak," ia menambahkan.

Ia menjelaskan bahwa obat-obatan seperti pil pereda nyeri, antidepresan, obat sakit jantung, obat hipertensi, atau obat diabetes bisa menimbulkan dampak parah kalau tertelan oleh anak.

Satu pil saja kalau tertelan anak bisa menyebabkan keracunan yang menimbulkan risiko kesehatan serius.

Baca juga: Belasan anak panti asuhan keracunan di Batang

Baca juga: Seorang anak dibawa ke rumah sakit karena diduga keracunan vape

Dr. Martin menyarankan orang tua memastikan obat-obatan disimpan di dalam lemari yang terkunci atau tempat yang tidak bisa dijangkau oleh anak-anak yang penasaran.

Menurut dia, penting pula untuk menghindari minum obat di depan anak-anak yang mungkin akan meniru tindakan tersebut.

"Jangan pernah menyebut obat sebagai permen, obat tidak aman untuk dimakan, permen aman untuk dimakan," katanya.

Penerjemah: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2024

Read Entire Article
Rakyat news | | | |