Surabaya (ANTARA) - PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) meresmikan fasilitas baru bernama SIER Transit Point (STP) yang memiliki luas hingga 16 ribu meter persegi yang bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan bagi tenant atau penyewa yang membutuhkan tempat transit kendaraan.
“Keberadaan STP ini merupakan langkah besar dalam pengelolaan mobilitas dan keamanan kawasan. Tidak ada lagi truk yang berhenti sembarangan di pinggir jalan,” ujar Direktur Utama PT SIER, Didik Prasetiyono, dalam keterangan yang diterima di Surabaya, Senin.
STP yang mampu menampung sebanyak 140 truk trailer dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang lengkap seperti ruang tunggu sopir, musholla, toilet dan kantin tersebut juga diharapkan bisa memperlancar arus lalu lintas dan menekan risiko kecelakaan.
Menurut dia, ada empat manfaat utama STP bagi SIER dan para pelanggan, di antaranya adalah dengan keberadaan STP akan memastikan bahwa truk yang masuk ke kawasan industri lebih tertata dan mengurangi risiko kecelakaan serta keluhan yang muncul akibat parkir liar.
Selain itu, STP berfungsi sebagai titik transit yang membantu mempercepat proses bongkar muat barang, mengurangi waktu tunggu, serta menekan biaya logistik yang selama ini menjadi tantangan besar bagi tenant di kawasan industri.
Ke depan, lanjutnya, STP akan dikembangkan menjadi depo kontainer yang menjadi bagian penting dari sistem logistik kawasan industri.
"Dengan fasilitas ini, tenant tidak perlu mencari lokasi penyimpanan di luar kawasan, yang dapat menghemat waktu dan biaya operasional mereka," ujar Didik.
Tak hanya di SIER, fasilitas serupa juga akan hadir di Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER) yang merupakan kawasan industri di bawah manajemen PT SIER.
PIER Transit Point (PTP) akan memiliki fungsi yang sama dengan STP dalam mendukung kelancaran mobilitas dan logistik kawasan industri di Pasuruan.
Salah seorang perwakilan dari PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMART), Aris, berharap keberadaan STP dapat meningkatkan keteraturan lalu lintas di kawasan SIER.
“Kami juga berharap proses loading dan unloading dapat berjalan dengan lebih teratur, sehingga menciptakan lingkungan kerja yang lebih nyaman dan tertib,” katanya.
Sementara itu, salah seorang sopir trailer yang sudah mencoba STP, Harianto, mengatakan bahwa selama ini ia mengalami kesulitan untuk melakukan transit di kawasan tersebut.
“Sebelumnya, kami kesulitan mendapatkan tempat transit di kawasan SIER. Sering kali, kami harus berhenti di depan pabrik atau berkeliling mencari lokasi yang kosong," katanya.
Baca juga: PT SIER terima penghargaan bidang keberlanjutan di Asia
Baca juga: SIER tawarkan kawasan industri hijau kepada investor Singapura
Baca juga: SIER resmikan SPKLU "Fast Charging" berkapasitas 120 KVA
Pewarta: Willi Irawan/Faizal Falakki
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025