Serangan Israel di Gaza meningkat, tepat dua tahun perang

2 hours ago 2

Gaza/Yerusalem (ANTARA) - Pasukan Israel melancarkan serangan udara dan artileri di berbagai lokasi di Jalur Gaza, Palestina, pada Selasa (7/10), tepat dua tahun konflik di wilayah itu meletus.

Sumber dan saksi mata setempat mengatakan bahwa pesawat tempur dan drone Israel menargetkan bangunan tempat tinggal di berbagai lokasi di Jalur Gaza, terutama di kawasan permukiman Sabra dan Tal al-Hawa di Kota Gaza, kamp pengungsi Shati, dan Kota Khan Younis di Gaza selatan.

Artileri Israel juga menggempur sebuah gedung apartemen di permukiman al-Rimal di pusat Kota Gaza dan sejumlah lokasi di kawasan permukiman al-Zeitoun, al-Sabra, Tal al-Hawa, Shuja'iyya, dan al-Tuffah.

Menurut beberapa sumber dan saksi mata, kendaraan militer bermuatan bahan peledak diledakkan di dekat area permukiman.

Mahmoud Basal, juru bicara Otoritas Pertahanan Sipil di Gaza, mengatakan bahwa serangan udara dan penembakan artileri di Jalur Gaza, khususnya Kota Gaza, menewaskan sedikitnya 10 orang dan melukai sejumlah warga lainnya.

Warga Gaza melaporkan adanya bentrokan antara militan Palestina dan pasukan militer Israel di sebelah timur Khan Younis, di tengah tembakan dari helikopter yang terbang pada ketinggian rendah.

Radio Israel melaporkan militan Hamas menyerang posisi-posisi tentara Israel dan melancarkan serangan mortir dan rudal antitank, menewaskan sedikitnya satu tentara dan melukai lima lainnya.

Tidak ada komentar dari Hamas atau tentara Israel mengenai perkembangan di lapangan.

Serangan tersebut terjadi ketika negosiasi tidak langsung antara Israel dan Hamas memasuki hari kedua di Sharm El Sheikh, Mesir.

Sementara itu, Hamas dalam sebuah pernyataan pers untuk memperingati dua tahun konflik tersebut mengatakan bahwa serangan pada 7 Oktober 2023 terhadap Israel menandai "titik balik besar dalam lanskap politik dan militer di kawasan itu."

Sementara itu, faksi-faksi perlawanan Palestina, termasuk Hamas dan Jihad Islam, dalam sebuah pernyataan terpisah mengatakan "perlawanan dalam segala bentuknya akan tetap menjadi satu-satunya cara untuk menghadapi musuh, dan tidak ada yang berhak merampas senjata rakyat Palestina."

Asap mengepul setelah serangan di Kota Gaza, dilihat dari Israel, 30 September 2025. (Xinhua/Gil Cohen Magen)

Pada awal rapat kabinetnya di Ramallah, Perdana Menteri Palestina Mohammed Mustafa mengatakan warga Jalur Gaza "membutuhkan solidaritas kolektif kita untuk menyembuhkan luka-luka mereka dan meringankan penderitaan mereka."

Dia menekankan bahwa "hal ini hanya dapat dicapai dengan memungkinkan pemerintah Palestina untuk sepenuhnya menjalankan perannya dalam mengimplementasikan bantuan dan rencana pemulihan awal yang mengarah pada rekonstruksi, dengan dukungan dari semua saudara dan mitra kami untuk memperkukuh keteguhan rakyat kami di daerah kantong itu."

Israel pada Selasa juga mengadakan acara peringatan dua tahun tersebut, guna menghormati para korban dan menyerukan pembebasan para sandera Israel yang ditahan di Gaza.

Sejumlah upacara juga diadakan di desa-desa Israel di dekat Gaza, yang banyak warganya tewas dalam serangan Hamas pada 2023.

Hamas melancarkan serangan mendadak ke sejumlah permukiman dan posisi militer di Israel selatan pada 7 Oktober 2023, yang merenggut nyawa 1.200 orang, menurut data resmi Israel.

Israel merespons dengan operasi militer besar-besaran ke Gaza, yang mengakibatkan 67.173 warga Palestina tewas, termasuk 20.179 anak-anak, 10.427 wanita, dan 4.813 warga lanjut usia, menurut otoritas kesehatan di Gaza.

Sumber: Xinhua

Pewarta: Xinhua
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |