Seniman Temanggung dukung seni Jaranan masuk UNESCO

11 hours ago 5

Temanggung (ANTARA) - Ratusan seniman asal Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, mendukung seni Jaranan yang mencakup tari Jaran Kepang masuk sebagai Intangible Culture Heritage (ICH) UNESCO.

"Jaran Kepang melalui Jaranan Mergowati Temanggung termasuk salah satu varian seni Jaranan yang sedang diajukan sebagai warisan budaya tak benda milik Indonesia kepada pihak UNESCO, bersama kesenian sejenis dari daerah lain," kata Ketua Dewan Kesenian dan Kebudayaan Daerah (DKKD) Kabupaten Temanggung Lukman Sutopo, di Temanggung, Minggu,

Menurut dia, seni Jaranan menjadi usulan Indonesia bersama Suriname untuk kategori seni pertunjukan dan ritual. Selain seni Jaranan, Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia dan Badan Pelestari Kebudayaan Wilayah X Yogyakarta dan Jawa Tengah juga mengajukan makanan Tempe dan Teater Mak Yong sebagai warisan budaya tak benda ke UNESCO.

"Sebagai bentuk dukungan terhadap seni Jaranan tersebut, ratusan seniman Temanggung bakal menggelar kegiatan bertajuk 'Njoget Bareng Njo', yang dikemas dalam bentuk flashmob tarian Jaran Kepang di area citywalk timur Alun-Alun Temanggung, Jawa Tengah, pada Selasa (29/4) malam," katanya.

Baca juga: Temanggung rumuskan kembali identitas Jaran Kepang

Ia menjelaskan flashmob tarian Jaran Kepang dipilih karena kesenian tersebut merupakan salah satu simbol khasanah khas masyarakat di Kabupaten Temanggung.

"Selain itu, tarian massal tersebut juga akan menjadi simbol deklarasi sekaligus dukungan para seniman dan budayawan terhadap seni Jaranan agar masuk sebagai Intangible Culture Heritage (ICH) UNESCO," ujarnya.

Tak hanya Jaran Kepang, dalam acara "Njoget Bareng Njo" itu juga akan ditampilkan kesenian lain seperti Topeng Ireng hingga menyanyikan Binarung Jaran Manggung.

Baca juga: Seribu pelajar menari jaran kepang di Alun-Alun Temanggung

"Rencananya, sekitar 500 penari akan terlibat dalam flashmob tari Jaran Kepang dalam agenda tersebut. Namun demikian, kami juga sekaligus mengundang masyarakat, khususnya para penari dan pelaku seni untuk bergabung," katanya.

Ia mengatakan istilah Jaranan Mergowati Temanggung mengemuka berdasarkan referensi Serat Centini yang menyebut bahwa wilayah Desa Mergowati, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung pada zaman dulu merupakan pusat penangkaran kuda-kuda terbaik bagi para ksatria dan raja pada era Kerajaan Mataram.

Baca juga: Ratusan siswa SMP di Temanggung menari jaran kepang

"Di Kabupaten Temanggung ada sekitar 900 kelompok seni Jaran Kepang yang sudah tercatat oleh dinas setempat dan tersebar di seluruh kecamatan, bahkan ada hampir di setiap desa. Jaran Kepang Temanggungan sangat khas, karena gerak tarinya meniru perilaku kuda. Tidak hanya dimainkan oleh usia dewasa saja, tetapi juga anak-anak dan eksis di dunia pendidikan, mulai tingkat SD, SMP, hingga SMA," katanya.

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |