Senat AS loloskan paket pengeluaran bipartisan untuk akhiri shutdown

1 month ago 7

Washington (ANTARA) - Senat Amerika Serikat (AS) pada Senin (10/11) malam meloloskan paket pengeluaran bipartisan dalam upaya untuk mengakhiri penutupan (shutdown) pemerintah terlama, yang telah memasuki hari ke-41 dan menimbulkan dampak yang semakin besar bagi warga Amerika.

Hal itu terjadi setelah majelis tinggi tersebut memberikan suara 60-40 dalam pemungutan suara prosedural utama untuk meloloskan paket pengeluaran itu pada Minggu (9/11) malam waktu setempat. Sebanyak delapan anggota dari Partai Demokrat bergabung dengan para anggota dari Partai Republik untuk meloloskan langkah tersebut.

Senat AS memberikan suara 60-40 untuk menyetujui paket pengeluaran tersebut, yang akan mendanai sebagian besar lembaga federal pada level saat ini hingga 30 Januari, dan mendanai Departemen Pertanian, Departemen Urusan Veteran, dan proyek-proyek konstruksi militer, serta kegiatan operasional Kongres, untuk tahun fiskal penuh.

Paket itu akan menyediakan pendanaan setahun penuh untuk Program Bantuan Gizi Tambahan (Supplemental Nutrition Assistance Program/SNAP), yang pendanaannya terancam di tengah shutdown pemerintah berkepanjangan.

Sebagai bagian dari kesepakatan Partai Demokrat untuk mengakhiri shutdown, Pemimpin Mayoritas Senat John Thune menjanjikan kepada anggota Senat dari Partai Demokrat bahwa pemungutan suara "selambat-lambatnya digelar pada pekan kedua Desember" untuk memperpanjang subsidi Affordable Care Act.

Beberapa anggota dari Partai Demokrat menyuarakan penolakan, berargumen bahwa kesepakatan itu hanya menjanjikan pemungutan suara dan tidak menjamin kelanjutan subsidi tersebut, yang masa berlakunya akan berakhir pada akhir tahun ini. Melindungi tunjangan perawatan kesehatan tetap menjadi tuntutan utama Partai Demokrat dalam kebuntuan di tengah shutdown pemerintah saat ini.

Pemimpin Senat Demokrat Chuck Schumer asal New York merupakan salah satu anggota yang menolak paket tersebut.

Bernie Sanders, senator independen asal Vermont yang tergabung dalam fraksi Demokrat, menyebut kesepakatan itu sebagai "bencana", dengan mengatakan Partai Demokrat hampir tidak memperoleh apa pun dari kesepakatan tersebut, kecuali pemungutan suara simbolis terkait subsidi asuransi kesehatan.

Media AS secara luas menyebut delapan anggota Partai Demokrat tersebut telah "menyerah", tapi, para anggota parlemen itu menyatakan bahwa kompromi mereka dengan Partai Republik terutama didorong oleh fakta bahwa shutdown pemerintah telah menimbulkan terlalu banyak penderitaan bagi masyarakat Amerika.

Rancangan undang-undang (RUU) itu direvisi dari versi sebelumnya yang telah diloloskan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS. Usai disetujui Senat, RUU ini masih memerlukan persetujuan DPR dan tanda tangan presiden sebelum dapat sepenuhnya mengakhiri kebuntuan akibat shutdown pemerintah.

Paket tersebut hanya mencakup tiga dari 12 RUU anggaran tahunan yang harus disahkan oleh Kongres setiap tahunnya, sehingga masih ada sembilan RUU yang harus difinalisasi.

Selama periode pemberlakuan kebijakan pendanaan sementara tersebut, kedua partai akan terus melakukan negosiasi terkait sisa RUU anggaran, yang berarti pemerintah AS dapat kembali menghadapi potensi shutdown dalam sekitar dua bulan.

Pewarta: Xinhua
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |