Semesta berwarna Merah Putih di Bangkok

4 days ago 4
KOI secara khusus membawa juru masak andal ke Bangkok untuk memanjakan lidah para atlet sebagai penawar dari banyaknya rasa asam boga Thailand

Bangkok (ANTARA) - Olahraga selalu tak benar-benar menjadi olahraga. Barangkali, olahraga bisa menyamai kompleksitas kopi pada setiap apa yang terkandung di dalamnya.

Di olahraga, ada sains, ada matematis, kecerdasan berpikir, ketahanan, kerja keras, jiwa, psikis, psikologis, emosi, serta cerita-cerita kecil atau besar yang menjadi latar belakang seorang pemenang.

Di Rumah Indonesia, tepatnya di 193 Soi Prachan Khadi, Bangkok, yang menjadi markasnya kontingen atlet dan ofisial Tim Indonesia, sangat hangat menjelang upacara pembukaan SEA Games ke-33 2025. Rumah yang disediakan oleh Komite Olimpiade Indonesia (KOI) sebagai tempat singgah para atlet dan ofisial Merah Putih itu juga menjadi tempat bagi sembilan atlet Indonesia yang dipilih mengenakan busana adat representasi Indonesia untuk bersiap-siap.

Banyak tawanya tentu saja. Megawati Hangestri Pertiwi, yang namanya viral bukan hanya di Indonesia tapi juga diidolakan oleh warga Korea Selatan, datang terlalu dini untuk persiapan make up dan busana adat Lampung. Ada kekeliruan kecil yang jadi cerita persiapan di Rumah Indonesia itu.

Seluruh busana yang disiapkan untuk mantan pemain Daejeon JungKwanJang Red Sparks itu tidak ada yang muat. Rupanya, tim busana salah mengambil data postur tubuh Megawati yang dimaksud.

Sang "Megatron" yang terkenal dengan keunggulan smash keras itu bertinggi 185 centimeter, ukuran sepatunya 45. Tapi yang disediakan adalah busana untuk perempuan dengan nomor sepatu 39. Yang disediakan itu dimaksudkan untuk Megawati atlet taekwondo.

Jadinya, Megawati memanfaatkan fasilitas Rumah Indonesia untuk tidur siang sembari menunggu busananya tersedia. Megawati terpilih sebagai pembawa bendera dalam defile kontingen Indonesia pada upacara pembukaan SEA Games ke-33 2025 di Stadion Rajamangala, Bangkok, Selasa (9/12) malam.

Sejumlah wartawan yang menunggu di Rumah Indonesia sempat terkejut dengan perubahan fisik Robi Syianturi. "Saya turun lima kilo," katanya.

Salah satu aset Indonesia dari cabang olahraga atletik, khususnya untuk nomor lari jarak jauh seperti marathon dan half marathon, itu baru saja pulang dari pemusatan latihan di Kenya, Afrika Timur.

Kedatangan Robi di Rumah Indonesia disambut hangat oleh ofisial dari KOI, yang langsung menyuruhnya segera makan siang. Rendang dengan bumbu cokelat pekat kehitaman dan dendeng balado khas Minang jadi sajian.

KOI secara khusus membawa juru masak andal ke Bangkok untuk memanjakan lidah para atlet sebagai penawar dari banyaknya rasa asam boga Thailand. Setelah beberapa kali mencicipi makanan Thailand, lalu kembali lagi pada rendang, dendeng, atau seremeh orek tempe kering atau kentang mustofa, membuat orang Indonesia semakin bersyukur betapa lezat luar biasa masakan Nusantara.

Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |