Sekolah Rakyat di Bali lakukan cek kesehatan siswa awali MPLS 

2 months ago 21
Mereka terdiri atas 36 perempuan dan laki-laki 39 orang, masing-masing dari Kabupaten Tabanan ada 61 orang, Kabupaten Buleleng (7), Denpasar (4), dan Kabupaten Badung (3) orang

Tabanan, Bali (ANTARA) -

Sekolah Rakyat Menengah Pertama 17 Kabupaten Tabanan Bali melakukan cek kesehatan kepada peserta didik baru untuk mengawali masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) tahun 2025/2026.

“MPLS akan berlangsung selama dua minggu,” kata Kepala Sekolah Rakyat Menengah Pertama 17 Tabanan I Putu Jaya Negara di Kediri Kabupaten Tabanan Bali, Senin.

Menurut dia, tujuan pemeriksaan kesehatan kepada 75 peserta didik baru itu untuk memastikan kesiapan anak-anak sebelum mereka menjalani kegiatan belajar di Sekolah Rakyat baru dan satu-satunya di Bali saat ini.

Baca juga: Kemensos awasi anak didik antisipasi perundungan di Sekolah Rakyat

Pemeriksaan kesehatan yang melibatkan tenaga medis dari Puskesmas Kediri 1 itu di antaranya mencakup berat badan, pemeriksaan telinga, mata, gigi, dan kadar gula darah, sekaligus sebagai bagian program Cek Kesehatan Gratis (CKG).

Apabila dirinci, angkatan pertama peserta didik baru itu berasal dari keluarga dengan ekonomi tidak mampu atau kategori miskin ekstrem dan miskin.

Mereka terdiri atas 36 perempuan dan laki-laki 39 orang, masing-masing dari Kabupaten Tabanan ada 61 orang, Kabupaten Buleleng (7), Denpasar (4), dan Kabupaten Badung (3) orang.

Setelah melalui MPLS, pihaknya melaksanakan masa persiapan kepada pelajar tersebut yang dijadwalkan berlangsung selama dua bulan.

Nantinya, usai menjalani masa persiapan anak-anak tersebut masuk kelas untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar yang diperkirakan mulai pada September 2025.

Baca juga: Sekolah Rakyat 33 Tangsel mulai aktif pada 30 Juli

Ia menjelaskan, Sekolah Rakyat itu menggunakan kurikulum tailor made, yaitu kurikulum khusus yang disesuaikan dengan kebutuhan, minat, dan karakteristik pelajar.

Ada tiga jenis kegiatan dalam kurikulum tersebut, yakni persiapan kurikulum nasional yang berlaku saat ini dan berasrama karena selama proses belajar mereka tinggal dalam asrama.

Selama masa persiapan itu pihak sekolah salah satunya akan memetakan bakat siswa memanfaatkan Deoxyribo Nucleic Acid (DNA), sehingga memudahkan untuk mengarahkan dan mengembangkan potensi anak-anak.

Selain itu, para pelajar dibekali penanaman karakter dan fokus disiplin.

“Nanti dari hasil itu, bagaimana kami mengolahnya untuk membangkitkan potensi anak-anak karena dari DNA bisa diketahui bakatnya, tapi tidak diambil menggunakan darah melainkan aplikasi,” ucapnya.

Baca juga: 100 siswa sambut ceria dimulainya Sekolah Rakyat di Kupang

Total ada 12 guru mata pelajaran reguler dan dua guru agama Hindu dan Islam yang menjadi tenaga pendidik.

Para pelajar itu akan menempuh pendidikan dan menghuni asrama menggunakan fasilitas yang baru direnovasi milik Kementerian Sosial RI di gedung Sentra Mahatmiya Bali di Kediri Kabupaten Tabanan seluas total 6.235 meter persegi.

Kepala Sentra Mahatmiya Bali Sumarno Sri Wibowo menjelaskan, para siswa akan ditampung dalam tiga kelas, masing-masing diisi 25 orang.

Sedangkan asrama menggunakan dua gedung berlantai dua yang masing-masing kamarnya menampung hingga empat orang siswa menggunakan tempat tidur dua tingkat, lengkap dengan fasilitas lemari dan kipas angin.

Aktivitas mereka akan didukung dua pengawas wali asrama dan wali asuh.

“Semuanya gratis dari kebutuhan sehari-hari, makan minum, rekreasi kemudian pakaian hingga alat mandi, semua gratis,” ucapnya.

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |