Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri (Wamen) Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Christina Aryani menerima audiensi pekerja migran Indonesia (PMI) eks Inggris yang ingin kembali bekerja ke negara tersebut.
"Saya akan terus berupaya agar pekerja migran seasonal worker di Inggris bisa kembali berangkat. Saya telah bertemu dengan Duta Besar Inggris di Indonesia, berdialog dengan Kementerian Luar Negeri RI dan KBRI London serta mencoba menghubungi operator pekerja migran di Inggris," kata Wamen P2MI Christina Aryani.
Dalam siaran pers Kementerian P2MI di Jakarta, Kamis, Wamen Christina kembali mengingatkan penempatan pekerja migran sektor pertanian di Inggris tidak dapat dilakukan sepihak dan wajib melalui operator yang memiliki lisensi Gangmasters and Labour Abuse Authority (GLAA).
Ia juga menyarankan agar Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) dari Indonesia berkomunikasi kembali dengan operator pekerja migran yang pernah bekerja sama dengan mereka.
Baca juga: Kemlu pastikan perlindungan pekerja Indonesia di perkebunan Inggris
Opsi lainnya, kata Christina, P3MI bisa menghubungi kembali perusahaan pertanian di Inggris yang pernah mempekerjakan eks pekerja migran Indonesia seasonal worker tersebut agar dikoneksikan dengan operator pekerja migran lain di Inggris.
"Utamanya yang bergerak di sektor pertanian," kata Wamen P2MI Chistina Aryani.
Pada kesempatan itu Wamen juga meminta agar PMI selalu menjaga nama baik bangsa Indonesia di tengah terbatasnya peluang low/semi skilled worker sehingga tidak menimbulkan masalah atau hilangnya kepercayaan di kemudian hari.
Sebelumnya pada Rabu (24/9) himpunan pekerja migran Indonesia eks United Kingdom 2024 menemui Wamen Christina di Kantor Kementerian P2MI.
Mereka hadir bersama perwakilan PT Mardel Anugerah Internasional, P3MI yang telah memperoleh lisensi Gangmasters and Labour Abuse Authority (GLAA) dari pemerintah Inggris.
Baca juga: Al Zubara Manpower bantah pungut biaya PMI bekerja di Inggris
Dalam pertemuan tersebut mereka meminta Wamen Christina untuk dicarikan solusi melalui koordinasi lintas sektor terkait agar mereka bisa kembali bekerja ke Inggris.
"Kami meminta bantuan agar Ibu Wamen membantu kami, dengan berkoordinasi ke pihak-pihak terkait supaya kami bisa berangkat bekerja di Inggris," kata Koordinator Himpunan Pekerja Migran Eks Seasonal Worker Inggris Ni Kadek Juniari.
Menurut Ni Kadek, mereka seharusnya sudah bisa berangkat ke Inggris untuk kembali bekerja selama enam bulan sebagai pemetik buah. Hanya saja, masih terdapat beberapa kendala, sehingga keberangkatan mereka tertunda.
"Kami juga tidak mengetahui di permasalahannya yang membuat kami tidak jadi berangkat. Padahal administrasi dari P3MI sudah lengkap, bahkan sudah mendapat undangan dari perusahaan pertanian tempat kami bekerja sebelumnya meski kemudian dibatalkan," katanya.
Ni Kadek berharap agar para eks migran tersebut dapat berangkat ke Inggris sesegera mungkin.
Baca juga: Wamen P2MI-Dubes Inggris bahas penempatan, pelindungan pekerja migran
Baca juga: Indonesia bahas peluang kerja migran ke Inggris dengan upah tinggi
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.