Sekolah pulau terluar di Simeulue berharap Program MBG hadir

3 hours ago 3
Masyarakat dan wali murid mempertanyakan kenapa Program MBG di sekolah mereka belum masuk. Padahal sejumlah sekolah lain sudah lama menerimanya

Banda Aceh (ANTARA) - Sekolah Satu Atap terdiri Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Pulau Siumat, pulau terluar di Kabupaten Simeulue, Provinsi Aceh, mengharapkan kehadiran Program Makanan Bergizi Gratis (MBG).

Kepala SDN dan SMP Satu Atap Desa Pulau Siumat, Safii di Simeulue pada Rabu mengatakan penyaluran MBG masih menunggu pembangunan dapur khusus sebagai syarat utama realisasi program tersebut

"Sampai hari ini Program MBG belum masuk ke sekolah kami. Masyarakat dan wali murid mengharapkan kehadiran program tersebut guna meningkatkan asupan gizi peserta didik," katanya.

Sekolah Satu Atap SD dan SMP Pulau Siumat berstatus daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T). Sekolah tersebut berada di wilayah administrasi Desa Pulau Siumat, Kecamatan Simeulue Timur, Kabupaten Simeulue.

Baca juga: Komisi IX DPR RI tampung masukan pelibatan sekolah dalam program MBG

Sekolah Satu Atap SD dan SMP Pulau Siumat memiliki 82 peserta didik dengan 23 guru. Sekolah tersebut berjarak sekitar 11 mil dari Pulau Simeulue yang merupakan pulau induk di Kabupaten Simeulue.

Safii mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi langsung dengan pihak terkait agar anak-anak di Sekolah Satu Atap tersebut bisa menerima makanan bergizi seperti sekolah lainnya.

"Dari koordinasi tersebut kami menerima informasi dapur untuk Program MBG belum tersedia dan masih mencari lokasi untuk pembangunan dapur di sekolah tersebut," katanya.

Sebelumnya, kata Safii, pihak sekolah telah menyiapkan lahan untuk dapur MBG. Namun hingga kini belum ada kejelasan tindak lanjut pembangunan dapur tersebut.

Baca juga: Ombudsman Kepri dorong pemerataan Program MBG di pulau-pulau terluar

Oleh karena peserta didik belum menerima Program MBG, kata dia, memunculkan pertanyaan dari masyarakat dan wali murid terkait alasan keterlambatan. Apalagi Program MBG sudah lama berjalan di sekolah-sekolah yang berada di wilayah lainnya di Kabupaten Simeulue.

"Masyarakat dan wali murid mempertanyakan kenapa Program MBG di sekolah mereka belum masuk. Padahal sejumlah sekolah lain sudah lama menerimanya," kata Safii.

Kabupaten Simeulue merupakan wilayah kepulauan terluar di Provinsi Aceh. Pulau Simeulue berada di Samudra Hindia yang jaraknya sekitar 180 mil laut dari pesisir barat Pulau Sumatera.

Kabupaten Simeulue merupakan pemekaran dari Kabupaten Aceh Barat sejak tahun 1999. Kabupaten Simeulue memiliki 10 kecamatan dengan 138 gampong atau desa yang dihuni sekitar 94 ribuan jiwa.

Baca juga: Sebanyak 80 persen bahan pokok MBG di Simeulue dipasok dari daratan

Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |