Sekolah Barunawati gunakan tas kain dan kotak bekal untuk MBG Ramadhan

1 week ago 5

Jakarta (ANTARA) - Sekolah Barunawati Palmerah, Jakarta Barat, menerapkan peraturan membawa tas kain dan kotak bekal untuk membawa Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dibagikan saat Ramadhan sehingga bisa dikonsumsi saat berbuka bagi siswa yang beragama Muslim.

Kepala Sekolah SD Barunawati II Untung Suripto saat ditemui di Jakarta, Kamis, mengatakan untuk tingkat SD mewajibkan para siswa membawa kotak bekal karena tas kain akan riskan hilang atau rusak jika dibawa pulang.

"Kebetulan kan dari kemarin kita dikasih info kalau pembagiannya menggunakan tote bag (tas jinjing kain), jadi anak-anak kita minta untuk membawa tempat makan sendiri, karena untuk bulan puasa ini makanannya kan dalam bentuk makanan kering yang tidak mudah basi, kalau tote bag itu ketika dibawa pulang riskan, bisa nanti hilang atau kalau wajib dibawa besoknya saat sekolah, itu rawan ketinggalan," ujar dia.

Sedangkan untuk tingkat SMP, lanjut dia, baru menggunakan tas kain karena siswanya dirasa bisa lebih bertanggung jawab.

"Kalau SMP semua pakai tote bag, sedangkan yang SD, makanannya begitu sudah diturunkan di tempat pengumpulan makanan, kita menginstruksikan ke tiap-tiap kelas agar langsung dikeluarkan dari tote bag untuk dimasukkan ke tempat makan mereka, agar tote bag-nya kita simpan kembali," paparnya.

Baca juga: 36.727 siswa di Palembang terima MBG untuk berbuka selama Ramadhan

Baca juga: Pembagian MBG Ramadhan di SLB Negeri 5 Jakarta diwarnai keceriaan

Ia menjelaskan untuk mengantisipasi siswa yang tidak membawa kotak bekal, maka pihaknya tetap menyediakan wadah plastik.

"Jadi kalau yang tidak membawa tempat, kita sediakan plastik. Anak-anak mengambil plastik, memasukkan ke dalam tas, setiap kelas kita siapkan plastik," katanya.

Ia menjelaskan pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) disiplin dalam menghitung jumlah tas kain yang dikembalikan. Apabila tas tersebut kurang atau tidak sesuai dengan jumlah awal saat dibagikan, maka otomatis makanan juga akan dikurangi.

"Jadi tote bagnya langsung dikembalikan lagi, dikumpulkan per kelas, baru didrop lagi, dihitung kalau sudah sesuai, baru kita serahkan pada yang mengambil (pihak SPPG)," tuturnya.

Terkait menu, Untung menyebutkan hari ini siswa menerima susu, jeruk, kurma, dan biskuit. Menurutnya, menu-menu tersebut sudah sesuai untuk kebutuhan gizi siswa saat berbuka puasa.

"Memang kan di awal ada kekhawatiran makanannya akan basi, tetapi kalau dari segi gizinya, saya kira mereka punya tim sendiri yang sudah mengukur kadar gizinya seperti apa, tahannya sampai berapa lama, itu sudah ada timnya sendiri. Saya kira sudah cukup bagus, sih, sesuai dengan suasananya lah selama bulan puasa," kata Untung.

Baca juga: SLB Negeri 5 Jakarta harap menu MBG saat Ramadhan bisa bebas gluten

Baca juga: DPR: MBG dorong perubahan perilaku menuju pola makan lebih sehat

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |