Segera IPO, Medela Potentia tawarkan harga awal Rp180-Rp230 per saham

4 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - PT Medela Potentia Tbk (MDLA) berencana melangsungkan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO), dengan menawarkan harga penawaran awal (bookbuilding) kisaran Rp180 hingga Rp230 per lembar saham pada periode 11 Maret hingga 17 Maret 2025.

Dalam IPO, perseroan menawarkan sebanyak 3,5 miliar lembar saham atau setara 25 persen dari total modal yang ditempatkan dan disetor penuh, sehingga berpotensi mengumpulkan dana sebesar Rp805 miliar dalam IPO pada 15 April 2025.

Presiden Direktur Medela Potentia Krestijanto Pandji dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu, menjelaskan dana hasil IPO akan digunakan perseroan untuk mendukung rencana strategis dalam inovasi dan ekspansi secara global.

Ia menyebut perseroan mengambil langkah ini untuk memperkuat posisi sebagai salah satu pemimpin dalam industri pelayanan kesehatan berkualitas tinggi di Indonesia maupun regional Asia Tenggara.

"Kami berkomitmen untuk berinvestasi dalam teknologi, infrastruktur, dan inovasi produk untuk mendukung kebutuhan layanan kesehatan Indonesia yang terus berkembang," ujar Krestijanto.

Ia melanjutkan komitmen ini sejalan dengan visi perseroan menjadi grup layanan kesehatan global terpercaya, serta memberikan nilai signifikan kepada pelanggan dan mitra bisnis.

"Dalam mewujudkan visi itu, kami berfokus pada penyediaan rantai pasokan serta jaringan distribusi yang kuat dan luas. Kemudian menerapkan sistem dan teknologi mutakhir, memastikan standar kualitas tertinggi dalam setiap produk, serta membangun talenta tim terbaik," ujar Krestijanto.

Semenjak 2021 hingga 2023, perseroan tercatat mempertahankan pertumbuhan pendapatan dua digit dengan tingkat pertumbuhan tahunan majemuk (CAGR) sebesar 11,8 persen.

Margin laba kotor perseroan stabil di 9,4 persen selama empat tahun terakhir, yang mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menghadapi fluktuasi pasar sambil mempertahankan profitabilitas.

Kemudian, gross profit dengan CAGR sebesar 11,9 persen dalam tiga tahun mencapai senilai Rp1,23 triliun pada 2023 dari Rp1,08 triliun di 2021.

"Kekuatan keuangan dan posisi kepemimpinan pasar perseroan, menempatkan kami pada posisi yang baik untuk pertumbuhan berkelanjutan," ujar Krestijanto

Krestijanto menjelaskan perseroan akan berfokus pada tiga pilar strategis, diantaranya ekspansi pasar dengan memperkuat infrastruktur domestik dengan cabang dan gudang baru, sambil menjajaki ekspansi regional di ASEAN.

Kemudian, modernisasi distribusi yaitu berinvestasi dalam logistik berbasis AI, otomatisasi gudang (ASRS), dan platform digital untuk meningkatkan efisiensi.

Selain itu, diversifikasi ke perangkat medis yaitu memperluas kemampuan manufaktur internal dan membentuk kemitraan baru di bidang ortopedi, bedah invasif minimal, dan patologi.

Baca juga: Dihuni 953 emiten, BEI resmi kedatangan dua perusahaan baru

Baca juga: OJK: Belum ada penundaan IPO meskipun pasar saham tengah tertekan

Baca juga: BEI: Ada 19 perusahaan beraset jumbo antre IPO di pasar modal RI

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |