Sebanyak 500 peserta ikuti tadarus Al Quran Isyarat

3 hours ago 1

Jakarta (ANTARA) - Lajnah Pentashihan Mushaf Al Quran Kementerian Agama menggelar program Tadarus Al Quran Isyarat (TAQI) pada Ramadhan 2025 ini dan diikuti sekitar 500 orang peserta pada hari pertama penyelenggaraan yang dimulai sejak Senin kemarin.

"Kegiatan ini terselenggara atas kerja sama dengan berbagai lembaga, termasuk Asosiasi Tuli Muslim Indonesia dan organisasi lainnya," ujar Kepala Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BMBPSDM) Kemenag Muhammad Ali Ramdhani di Jakarta, Selasa.

TAQI digelar selama tiga pekan pertama Ramadhan 1446 Hijriah, tepatnya dari Senin hingga Kamis, mulai jam 09.00 sampai 10.00 WIB. Peserta yang ingin ikut serta dapat mendaftar pada kolom yang ada di media sosial LPMQ Kemenag RI.

Kegiatan ini dihadiri para alim ulama, akademisi, guru, mahasiswa, sahabat tuli Muslim, serta para juru bahasa Isyarat. TAQI bertujuan untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam membaca Al Quran Isyarat.

Baca juga: Kemenag luncurkan program Tadarus Al Quran isyarat saat Ramadhan

Baca juga: Baznas gelar pelatihan pengajar Al-Quran bahasa isyarat di Papua Barat

Menurutnya, TAQI sebagai kelanjutan dari komitmen Kementerian Agama dalam memberikan layanan keagamaan yang inklusif bagi seluruh umat Islam.

"Usaha pemeliharaan kesucian dan kemurnian Al Quran merupakan kewajiban bagi umat Islam, baik secara individu maupun kolektif. Tugas berat ini juga diamanatkan kepada lembaga-lembaga yang memiliki kompetensi dalam bidang rasm, tajwid, tafsir, dan ulumul Quran," ujar Dhani.

Di Indonesia, Lajnah Pentashihan Mushaf Al Quran (LPMQ) Kemenag menjadi lembaga yang berwenang dalam memastikan keakuratan dan keabsahan mushaf Al Quran.

LPMQ juga berperan dalam pengembangan Al Quran isyarat untuk memudahkan akses sahabat tuli dalam membaca dan memahami kitab suci Islam.

Sejak 2020, LPMQ telah melakukan kajian mendalam terkait Al Quran Isyarat. Pada 2021, tim penyusun dibentuk untuk menyusun pedoman membaca Mushaf Al Quran Isyarat.

Hasilnya, pada 2022, LPMQ menerbitkan Pedoman Membaca Mushaf Al Quran Isyarat, Panduan Belajar Membaca Al Quran Isyarat, dan Juz Amma Isyarat dengan metode Kitabah.

Pada 2023, LPMQ kembali menerbitkan Juz Amma Isyarat metode Tilawah serta Mushaf Al Quran Isyarat 30 Juz model Kitabah. Sementara itu, pada 2024, Mushaf Al Quran Isyarat 30 Juz model Tilawah resmi diterbitkan.

"Semua upaya ini patut kita apresiasi. Kerja keras, kerja cerdas, dan kerja bersama dalam menyusun Al Quran Isyarat ini membuktikan bahwa pemerintah dan masyarakat memiliki komitmen yang sama dalam menciptakan layanan keagamaan yang lebih inklusif," kata Dhani.

Kepala LPMQ Abdul Aziz Shidqi menambahkan bahwa TAQI merupakan bagian dari program Ramadhan inklusif Kementerian Agama. LPMQ telah menyusun Al Quran isyarat ini mulai dari pedoman, panduan, hingga mushafnya dalam dua metode, yaitu metode Kitabah dan metode Tilawah.

"Tahun ini, mushaf tersebut sudah selesai dicetak dan siap disebarluaskan," ujar Aziz.*

Baca juga: LPMQ Kemenag kenalkan empat mushaf standar, termasuk Al-Quran braille

Baca juga: Baznas sediakan pojok bahasa isyarat & Al-Quran Braille di MTQN XXX

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |