Jakarta (ANTARA) - Pelatih sementara Persija Jakarta, Ricky Nelson, menilai timnya sangat terbantu dengan dukungan penonton kandang di Jakarta International Stadium (JIS), saat mereka menang 3-0 atas Bali United, Sabtu.
Menurut Ricky, desain JIS yang lebih dekat dengan tribun penonton menciptakan suasana yang lebih intens, di mana suara para penggemar Persija bisa benar-benar mempengaruhi mental pemain lawan.
"JIS ini enak sekali atmosfernya. Suara penonton bisa benar-benar mengganggu konsentrasi lawan saat tendangan sudut. Anak-anak juga merasa seperti ada ekstra tenaga untuk bermain 90 menit penuh. Kalau di stadion lain, jaraknya (antara tribun ke lapangan) cukup jauh, kadang pemain merasa bukan main di kandang sendiri," kata Ricky pada jumpa pers setelah pertandingan..
Mantan pelatih Sulut United itu pun berharap JIS bisa menjadi kandang tetap Persija pada musim depan, mengingat pengaruh besar stadion ini terhadap performa tim.
Baca juga: Pelatih Ricky Nelson puji atmosfer JIS dan agresivitas Persija
"Kalau bisa, tahun depan ini benar-benar jadi kandang kita, jangan lagi pindah-pindah. Harapannya seperti itu," tambahnya.
Persija pada musim 2024/2025 memang hanya beberapa kali menggunakan JIS. Persija sempat menggunakan Stadion Gelora Bung Karno Jakarta, Stadion Pakansari Kabupaten Bogor, Stadion Sultan Agung Bantul, dan Stadion Patriot Candrabagha Bekasi.
Kemenangan atas Bali United ini menjadi modal penting bagi Persija yang kini berjuang menutup musim dengan menduduki papan atas klasemen. Persija kini bertengger di posisi keenam klasemen sementara Liga 1 dengan 50 poin.
Meski penonton yang hadir hanya sekitar 7.000 orang, Ricky tetap merasa bahwa dukungan suporter memiliki peran besar dalam kemenangan timnya.
"Hari ini penonton tidak banyak, mungkin karena prestasi kami yang tidak stabil. Tapi kami berharap di laga terakhir nanti lebih banyak lagi suporter yang datang," pungkas Ricky.
Baca juga: Persija hancurkan Bali United 3-0 di JIS
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2025