Jakarta (ANTARA) - Tunggal putri Indonesia Ruzana mengakui aspek mental masih menjadi pekerjaan rumah (PR) terbesar baginya, meski berhasil meraih kemenangan pada babak pertama Indonesia International Challenge 2025 di GOR Amongrogo, Yogyakarta, Rabu.
Ruzana melaju ke babak 16 besar setelah menundukkan wakil Australia Yuelin Zhang dua gim langsung 21-15, 21-9. Namun, ia mengatakan kemenangan tersebut belum sepenuhnya menggambarkan performa terbaiknya karena masih beradaptasi dengan tekanan pertandingan.
“Kendala saya masih di mental pertandingan, karena latihan dan bertanding itu berbeda,” kata Ruzana dalam keterangan resmi PP PBSI setelah laga.
“Jadi saya mau balikin dulu mental pertandingan dan menaikkan kepercayaan diri lagi.”
Ruzana mengaku sempat terbebani hasil kurang baik pada turnamen sebelumnya, Super 100 Indonesia Masters, sehingga sempat tampil tegang di awal gim pertama. Namun, perlahan ia mulai menikmati permainan dan tampil lebih tenang di gim kedua.
“Rasanya senang bisa kembali merasakan atmosfer pertandingan setelah sekian lama. Awalnya masih terasa pressure-nya, tapi lama-lama mulai bisa menikmati dan keluar dari tekanan,” ujarnya.
Baca juga: Kenzie/Luna melangkah ke 16 besar Indonesia Challenge 2025
Ruzana menegaskan fokus utamanya kini adalah memperbaiki mental bertanding dan menjaga konsistensi agar dapat tampil lebih percaya diri pada laga berikutnya.
“Untuk besok yang pasti fokus sama diri sendiri, siapkan mental dan doa juga. Targetnya mau memberikan hasil terbaik dan kalau bisa juara,” katanya.
Kemenangan ini menjadi langkah awal bagi Ruzana untuk memulihkan rasa percaya diri serta mengembalikan ketajaman mental bertandingnya di level internasional.
Selanjutnya, ia akan berhadapan dengan pemenang antara wakil Korea Selatan unggulan kelima Kim Min Ji yang akan berhadapan wakil Indonesia Kavitha Nadjwa Aulia.
Baca juga: Nawaf/Nahya lewati laga pembuka Indonesia International Challenge 2025
Baca juga: Fardhan siap jalani debut dalam Indonesia International Challenge
Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































