Rupiah melemah seiring pasar khawatir masa depan ekonomi global

4 hours ago 3
pasar masih khawatir dengan masa depan ekonomi global karena kenaikan tarif Trump meskipun Trump sudah melakukan relaksasi dan membuka negosiasi

Jakarta (ANTARA) - Presiden Direktur PT Doo Financial Futures, Ariston Tjendra menyatakan pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada Selasa pagi, dipengaruhi kekhawatiran pasar terhadap masa depan ekonomi global.

“Pagi ini nilai tukar regional bergerak melemah terhadap dolar AS (Amerika Serikat). Kelihatannya konsolidasi terjadi lagi, pasar masih khawatir dengan masa depan ekonomi global karena kenaikan tarif Trump meskipun Trump sudah melakukan relaksasi dan membuka negosiasi,” ujarnya kepada ANTARA di Jakarta, Selasa.

Pada 2 April 2025, Donald Trump mengumumkan penerapan tarif impor terhadap barang dari 185 negara dan wilayah.

Kebijakan Trump menerapkan tarif universal sebesar 10 persen yang mulai berlaku pada 5 April, dan tarif individu mulai diberlakukan pada 9 April.

Sebelumnya pada 9 April, Trump mengumumkan bahwa ia menangguhkan kenaikan tarif atas produk dari 75 negara yang menyatakan kesediaan untuk bernegosiasi selama 90 hari. Negara-negara ini akan tetap dikenai tarif impor sebesar 10 persen.

Presiden AS mengungkapkan keterbukaan untuk mendiskusikan tingkat tarif dengan mitra dagang. Ia juga tidak menutup kemungkinan memperpanjang masa jeda tiga bulan tersebut.

Adanya ketegangan perdagangan dan situasi yang penuh ketidakpastian, dengan negara-negara berkembang menjadi pihak paling rentan, membuat pertumbuhan ekonomi global diprediksi melambat dari 2,8 persen pada 2024 menjadi 2,3 persen pada 2025. Laporan tersebut disampaikan oleh United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) yang menganggap pelambatan ini menandai pergeseran menuju jalur resesi.

“Rupiah berpotensi melemah lagi hari ini terhadap dolar AS. Potensi pelemahan ke arah Rp16.850, dengan potensi support Rp16.750,” ucap Aris.

Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan hari Selasa pagi di Jakarta melemah sebesar 38 poin atau 0,23 persen menjadi Rp16.845 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.807 per dolar AS.

Baca juga: Strategi investasi di tengah kebijakan tarif yang berubah-ubah

Baca juga: OJK: Pelemahan nilai tukar rupiah tak banyak pengaruhi neraca bank

Baca juga: BI: Modal asing keluar bersih capai Rp24,04 triliun pada 8-10 April

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |