Rosan sebut RI bisa jadi pemimpin ASEAN guna gaet investasi global

2 hours ago 3
peran dari Indonesia itu menjadi sangat penting karena pada tahun 2030 diprediksi 60 persen dari ekonomi dunia itu berasal dari ASEAN

Jakarta (ANTARA) - Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani mengatakan pentingnya peran strategis Indonesia dalam lanskap ekonomi Asia Tenggara yang tengah berkembang pesat.

Ia menilai Indonesia memiliki posisi “natural leader” di kawasan Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) guna merebut arus investasi asing yang berkualitas.

"Kalau kita lihat peran dari Indonesia itu menjadi sangat penting karena pada tahun 2030 diprediksi 60 persen dari ekonomi dunia itu berasal dari ASEAN," kata Rosan di Investor Daily Summit 2025 di Jakarta, Selasa.

ASEAN juga diprediksi menyumbang sekitar 60 persen populasi dunia, yakni 4,5 miliar jiwa, dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi kawasan mencapai 4,5 persen per tahun.

Di dalam peta itu, Rosan menyampaikan ASEAN menjadi poros penting dengan Indonesia sebagai penopang utama.

“Kalau kita bicara ASEAN, saya sering menyampaikan ASEAN is the greater of Indonesia. Kenapa? 40 persen ekonomi ASEAN dari Indonesia. 36 persen populasi ASEAN yang dimana dari 650 juta, 285 juta ada di Indonesia. Dari luas tanah, 40 persen luas tanah ASEAN juga dari Indonesia,” ujarnya.

Meski memiliki keunggulan strategis, Rosan mengakui Indonesia tidak bisa mengandalkan posisi geografis semata.

Indonesia harus bersaing ketat dengan negara-negara tetangga di ASEAN dalam merebut investasi asing langsung atau foreign direct investment (FDI), terutama investasi berkualitas tinggi yang membuka lapangan kerja luas.

“Kita berteman, tapi pada saat yang sama kita harus bersaing. Kita harus pintar, makanya kita harus terus melakukan reformasi kebijakan,” kata Rosan.

Sebagai informasi, Pemerintah akan mempercepat implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2025. Regulasi ini bertujuan mempercepat perizinan dan mengurangi hambatan investasi, termasuk dengan mengoptimalkan sistem perizinan berbasis risiko melalui platform Online Single Submission (OSS).

Melalui sistem ini, pelaku usaha berisiko rendah akan memperoleh kemudahan izin secara lebih cepat dan efisien.

Langkah ini diharapkan memperbaiki iklim investasi nasional dan memperkuat daya saing Indonesia di tingkat global.

Baca juga: Rosan sebut negosiasi soal restrukturisasi utang KCIC sedang berjalan

Baca juga: Rosan: Proses pengalihan saham Freeport 12 persen sudah tahap final

Baca juga: Menteri Rosan pamerkan proyek EBT RI di ISF untuk tarik investor

Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |