Jakarta (ANTARA) - Pebulu tangkis ganda putra Indonesia Muhammad Rian Ardianto terkejut tim Inggris menurunkan Rory Easton/Alex Green dibanding Callum Hemming/Ethan van Leeuwen di pertandingan pertama grup D Piala Sudirman 2025.
"Cukup di luar prediksi, Inggris menurunkan mereka. Kami berpikir ganda yang turun adalah Hemming/Van Leeuwen yang bermain baik di Swiss Open lalu," ujar Rian dikutip dari PBSI, Minggu.
"Setelah susunan pemain keluar, kami sempat melihat video permainan mereka termasuk saat melawan junior kami Joaquin/Al Farizi. Mereka punya pertahanan yang cukup rapat dan pukulan serang yang lumayan," imbuh Rian.
Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto mengatasi perlawanan Rory Easton/Alex Green dua gim langsung pada pertandingan yang berlangsung di Xiamen Olympic Sports Center Fenghuang Gymnasium, Xiamen, Tiongkok, Minggu.
Kemenangan ini sekaligus membawa tim Merah Putih untuk sementara unggul 1-0 atas Inggris.
Baca juga: Fajar/Rian bawa Indonesia unggul 1-0 atas Inggris di Piala Sudirman
Fajar Alfian mengaku bahwa pertandingan tadi berjalan dengan baik meski sempat terjadi kesalahan-kesalahan yang cukup menguntungkan pihak lawan.
Menurut Fajar, shuttlecock pada pertandingan kali ini terasa cukup berat sehingga kerap menyulitkannya untuk bisa bermain lebih leluasa.
"Shuttlecock cukup berat jadi kami harus mengeluarkan ekstra tenaga. Tadi beberapa kali kami harus melalui rally-rally yang tidak mudah," ungkap Fajar.
Ganda peringkat keempat dunia tersebut sempat dalam kondisi tegang karena menjadi pemain yang diturunkan pertama oleh Indonesia dalam turnamen sekelas Piala Sudirman.
"Tegang pasti ada di setiap turnamen apalagi ini Piala Sudirman dan kami tampil pertama tapi kami sudah bisa mengatasinya. Walau belum terlalu in tapi kami cukup puas dengan hasil ini. Kami harus mengurangi kesalahan-kesalahan kecil yang bisa berakibat fatal bila sedang di angka kritis," kata Fajar.
Baca juga: Tim Indonesia bertolak ke China untuk Piala Sudirman 2025
Baca juga: Sebagai kapten Piala Sudirman, Jojo ingin jadi teladan
Pewarta: Fajar Satriyo
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2025