Jakarta (ANTARA) - Pemerintah menggelar proyek percontohan pelatihan (pilot project) bagi tenaga pengasuh lanjut usia (caregiver) yang diikuti oleh 21 peserta dengan tujuan penempatan di Singapura.
Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Christina Aryani menegaskan bahwa pilot project caregiver tersebut menjadi program strategis untuk memenuhi permintaan global yang terus meningkat.
"Program ini merupakan sebuah inisiatif lintas kementerian untuk menyiapkan caregiver yang terampil, tersertifikasi, dan siap bersaing di pasar kerja internasional," kata Christina pada peluncuran Pilot Project Caregiver ke Singapura di Bekasi, Rabu.
Dalam siaran pers Kementerian P2MI di Jakarta, Christina mengatakan pilot project itu digagas bersama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak (PPPA), Kementerian Ketenagakerjaan serta Kedutaan Besar RI (KBRI) Singapura.
Seluruh 21 peserta mengikuti pelatihan yang berlangsung pada 3-21 Desember sebelum mengikuti pelatihan di lapangan di panti lansia.
Pemerintah juga melibatkan agensi Singapura dan Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI), agar dapat dilakukan pencocokan pekerjaan, sehingga begitu pelatihan selesai para peserta bisa langsung ditempatkan di Singapura.
"Kolaborasi dengan KBRI Singapura sangat penting untuk verifikasi job order. Program ini akan diperluas dan diduplikasi dengan opsi kemungkinan pelatihan bahasa tambahan untuk pasar seperti Jerman dan Kroasia," katanya.
Sementara itu, Wakil Menteri PPPA Veronica Tan, yang juga hadir pada acara tersebut, menegaskan bahwa inisiatif itu sejalan dengan pengembangan ekonomi perawatan (care economy), yang menjadi salah satu agenda strategis Kemen-PPPA.
Menurutnya, banyak perempuan yang bekerja sebagai pekerja rumah tangga, yang jika diberikan pelatihan yang tepat dapat menjadi tenaga terampil dengan nilai tawar lebih tinggi.
Veronica juga menekankan bahwa pelindungan dan peningkatan kompetensi pekerja migran perempuan membutuhkan kerja sama lintas kementerian/lembaga agar penempatannya berlangsung aman dan profesional sekaligus memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi keluarga mereka.
"Dengan pelatihan yang terstandar, hak dan kewajiban pekerja dapat diatur lebih baik, dan kualitas kerja mereka menjadi jelas. Inilah kunci agar pekerja perempuan kita terlindungi sekaligus berdaya," katanya.
Disebutkan bahwa pilot project caregiver ini sekaligus menjadi tonggak awal pengembangan model pelatihan terintegrasi yang menghubungkan pelatihan domestik dengan kebutuhan pasar internasional.
Ke depannya Kemen-P2MI akan mereplikasi model pelatihan ini di berbagai wilayah kerja BP3MI guna memperluas peluang kerja layak bagi pekerja migran Indonesia (PMI), khususnya perempuan.
Baca juga: KP2MI-KPPPA-Kemnaker kaji rencana penempatan caregiver di Singapura
Baca juga: RI siapkan 200 "caregiver" perempuan untuk bekerja di Singapura
Baca juga: RI, Jepang memulai kerja sama dalam sektor caregiver
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































