RI, Jepang teken pinjaman pengurangan risiko bencana gunung api

1 month ago 16

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI dan Kedubes Jepang di Jakarta menandatangani proyek pinjaman untuk sektor pengurangan risiko bencana gunung berapi Indonesia.

Saat konferensi pers di Jakarta, Selasa, Kepala Bagian Ekonomi Kedubes Jepang Ueda Hajime menyampaikan bahwa proyek pinjaman pengurangan risiko bencana gunung berapi itu senilai 23,148 miliar yen (Rp 2,38 triliun).

Proyek pinjaman itu ditandatangani oleh Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kemlu RI Abdul Kadir Jailani dan Dubes Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi.

Ueda mengatakan bahwa proyek pinjaman sektor pengurangan risiko bencana gunung berapi bertujuan untuk memberikan kontribusi pada pembangunan sosial dan ekonomi berkelanjutan di kawasan vulkanis Indonesia.

Pengurangan risiko itu dilakukan dengan memperbaiki dan memelihara fasilitas pengendalian erosi serta menerapkan langkah-langkah nonstruktural untuk mengurangi risiko bencana dan memulihkan kerusakan akibat letusan gunung berapi, kata Ueda.

“Saat ini, ada tiga gunung berapi yang menjadi target, yaitu Gunung Kelud di Jawa Timur, Gunung Agung di Bali, dan terakhir Gunung Semeru di Jawa Timur,” ujarnya.

Ueda juga menyebutkan bahwa proyek di Gunung Agung di Bali merupakan proyek yang belum pernah dilakukan sebelumnya.

Ueda mengungkapkan bahwa merekonstruksi fasilitas struktural untuk mengendalikan letusan gunung berapi dan aktivitas di Gunung Agung di Bali merupakan hal yang sangat baru bagi Jepang.

Pinjaman proyek senilai 23,148 miliar yen itu dilaksanakan dengan suku bunga tetap 1,6 persen (0,2 persen per tahun untuk porsi jasa konsultasi) dan masa pengembalian selama 30 tahun dengan grace period 10 tahun.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Perwakilan Japan International Cooperation Agency (JICA) Sachiko Takeda mengatakan pelaksanaan proyek pengurangan risiko bencana gunung berapi itu dilaksanakan pada Desember 2024 hingga Juli 2031.

Sebelumnya, Kemlu RI dan Kedubes Jepang pada Selasa menandatangani pertukaran nota untuk dua proyek pinjaman dengan total 38,693 miliar yen (Rp3,9 triliun).

Dua proyek pinjaman itu adalah pinjaman sektor pengurangan risiko bencana gunung berapi sejumlah 23,148 miliar yen (Rp2,38 triliun) dan pinjaman sektor pengembangan terpadu pelabuhan perikanan dan pasar ikan internasional sejumlah 15,545 miliar yen (Rp1,6 triliun).


Baca juga: Jepang ingin terlibat dalam proyek Turki di negara ketiga

Baca juga: Indonesia dapat dukungan Jepang untuk 24 proyek transisi energi

Perusahaan Jepang JICA mohon dukungan Prabowo atas proyeknya di RI

Pewarta: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2024

Read Entire Article
Rakyat news | | | |