Respons pembubaran USAID, Kemlu: Momentum jadikan RI negara donor

2 hours ago 1

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyatakan bahwa Indonesia berupaya untuk mengubah statusnya dari negara penerima bantuan menjadi negara pendonor bagi negara-negara lain yang membutuhkan.

Hal tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Kemlu RI Rolliansyah Soemirat saat merespons pertanyaan mengenai dampak keputusan pembubaran Lembaga Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) oleh Presiden AS Donald Trump terhadap Indonesia.

“Hal ini terkait juga dengan keinginan Indonesia yang saat ini sedang berada dalam posisi transisi dari negara yang selama ini sering berada di dalam ‘koridor’ sebagai negara penerima (donor) menjadi negara donor,” ucap Roy dalam taklimat pers di Jakarta, Kamis.

Roy menegaskan bahwa sebagai salah satu negara G20, Indonesia memiliki ekonomi yang terus berkembang pesat dan diprediksi semakin menguat dalam beberapa tahun ke depan.

Untuk itu, Indonesia akan terus berupaya menyesuaikan potensi tersebut dengan posisi Indonesia dalam politik ekonomi luar negeri, kata Jubir Kemlu RI.

Terkait dampak pembubaran USAID sendiri, Roy mengaku masih belum mendapat informasi resmi dan rinci terkait program yang akan diubah menyesuaikan kebijakan terbaru Pemerintah AS tersebut, sehingga saat ini belum dapat diketahui dampaknya.

Baca juga: Pemerintahan Trump berhentikan dua ribu pekerja USAID

Baca juga: Bekukan dana ke luar negeri, Trump bela keputusannya

Meski demikian, ia menegaskan bahwa pemerintah Indonesia “selalu menempatkan bantuan asing dari negara manapun sebagai pelengkap dan bukan sumber utama” dari program-program yang dijalankan.

“Sumber utama pendanaan atas hal yang diperlukan di Indonesia berasal dari APBN, yang jelas berasal di Indonesia,” ucap dia.

Roy juga memastikan bahwa pihaknya akan terus berkoordinasi dengan lembaga pemerintah terkait untuk memastikan program yang dilaksanakan Pemerintah RI terus berjalan dengan baik, “terlepas ada atau tidaknya bantuan atau suplemen dari negara-negara lain yang ingin berkontribusi dan bekerja sama” dengan RI.

Diketahui, Kantor Pusat USAID di Washington D.C. resmi ditutup bulan lalu setelah Kepala Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) Elon Musk mengatakan Presiden Trump telah memberi lampu hijau untuk penutupan badan tersebut.

Penutupan itu berimbas pada proyek yang didanai USAID di beberapa negara, termasuk Indonesia, di mana USAID telah menyalurkan sekitar 153 juta dolar AS pada 2023 untuk dukungan proyek dalam berbagai bidang.

Baca juga: Menjawab tantangan dalam transformasi bantuan global

Pewarta: Nabil Ihsan
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |