Jakarta (ANTARA) - Menjelang bulan suci Ramadhan 1446H, banyak umat Muslim mencari tempat untuk beribadah sekaligus memperdalam spiritualitas mereka.
Banten, sebagai salah satu daerah dengan sejarah Islam yang kuat di Indonesia, menawarkan berbagai destinasi wisata religi yang menarik. Dari masjid bersejarah hingga makam ulama besar, tempat-tempat ini menjadi pilihan tepat untuk menyambut Ramadhan dengan penuh makna.
Selain menjadi tempat ibadah, destinasi religi di Banten juga memiliki nilai sejarah yang mendalam. Beberapa masjid di daerah ini telah berdiri sejak ratusan tahun lalu, mencerminkan perjalanan panjang penyebaran Islam di Nusantara. Sementara itu, makam para ulama besar sering dikunjungi oleh peziarah yang ingin mengenang jasa mereka dalam menyebarkan ajaran Islam.
Berwisata religi ke tempat-tempat ini bukan hanya menambah wawasan sejarah, tetapi juga menjadi momen refleksi diri menjelang Ramadan. Suasana yang tenang dan penuh khidmat di setiap lokasi memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah. Berikut adalah tujuh tempat yang direkomendasikan untuk dikunjungi.
Baca juga: PON buat angka kunjungan Masjid Raya Baiturrahman melonjak
7 rekomendasi destinasi wisata religi di Banten
1. Masjid Agung Banten Lama
Terletak di Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Masjid Agung Banten Lama merupakan salah satu masjid tertua di Indonesia. Didirikan pada abad ke-16 oleh Sultan Maulana Hasanuddin, masjid ini menjadi saksi bisu kejayaan Kesultanan Banten. Arsitektur unik dengan atap bertingkat lima dan menara setinggi 24 meter menjadi daya tarik utama bagi para peziarah dan wisatawan.
2. Makam Sultan Maulana Hasanuddin
Berada di kompleks Masjid Agung Banten Lama, makam Sultan Maulana Hasanuddin selalu ramai dikunjungi peziarah. Sebagai pendiri Kesultanan Banten, beliau dikenal sebagai penyebar agama Islam di wilayah ini. Ziarah ke makam ini menjadi salah satu cara untuk mengenang jasa beliau dalam menyebarkan Islam.
Baca juga: Rekomendasi destinasi wisata religi di Jakarta jelang bulan Ramadhan
3. Masjid Agung Ats-Tsauroh
Terletak di pusat Kota Serang, Masjid Agung Ats-Tsauroh dibangun pada tahun 1870. Masjid ini memiliki nilai sejarah tinggi dan menjadi pusat kegiatan keagamaan di Banten. Arsitektur klasik dengan sentuhan modern menjadikan masjid ini tempat yang nyaman untuk beribadah dan berziarah.
4. Makam Syekh Muhammad SholehSholeh Gn.Santri
Terletak di kecamatan Bojonegara, Kabupaten Serang makam ini merupakan tempat peristirahatan terakhir Syekh Muhammad Sholeh, ulama besar yang berperan dalam penyebaran Islam di Banten. Banyak peziarah datang untuk mendoakan dan mengenang jasa beliau.
5. Masjid Pintu Seribu
Terletak di Kampung Bayur, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, Masjid Pintu Seribu atau Masjid Nurul Yaqin dikenal karena memiliki banyak pintu dan ruangan. Didirikan oleh almarhum Al-Faqir Mahdi pada tahun 1978, masjid ini menjadi tempat ziarah dan wisata religi yang unik di Banten.
Baca juga: Wamenekraf gali potensi ekraf Masjid Istiqlal sebagai wisata religi
6. Makam Syekh Asnawi Caringin
Terletak di Kecamatan Caringin, Kabupaten Pandeglang, makam ini merupakan tempat peristirahatan Syekh Asnawi, ulama kharismatik yang dikenal gigih melawan penjajah Belanda. Setiap tahun, banyak peziarah datang untuk mengenang perjuangan dan jasa beliau dalam penyebaran Islam dan perjuangan kemerdekaan.
7. Masjid Agung Cilegon
Terletak di pusat Kota Cilegon, Masjid Agung Cilegon merupakan salah satu masjid terbesar di Banten. Dengan arsitektur modern dan fasilitas lengkap, masjid ini menjadi pusat kegiatan keagamaan dan destinasi wisata religi yang menarik bagi masyarakat lokal maupun wisatawan.
Mengunjungi destinasi-destinasi tersebut sebelum ataupun selama bulan Ramadan dapat memperkaya pengalaman spiritual. Setiap tempat memiliki nilai sejarah dan keunikan tersendiri yang dapat memberikan ketenangan batin bagi para peziarah.
Selain itu, wisata religi juga menjadi kesempatan untuk lebih memahami perkembangan Islam di Indonesia, khususnya di Banten. Dengan mengenal lebih dalam sejarah dan perjuangan para ulama, kita dapat semakin menghargai warisan budaya Islam yang ada.
Baca juga: Ziarah ke Makam Habib Husein, Pramono janji perkuat wisata religi
Baca juga: UIN Ar Raniry perkuat hubungan Aceh dan Pahang
Pewarta: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025