Putra Dayak Berau raih gelar doktor di Untag Surabaya

12 hours ago 6

Surabaya (ANTARA) - Putra Dayak asal Kecamatan Sambaliung, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, Edwin Sofyan resmi menyandang gelar doktor usai menuntaskan studi Program Doktoral di Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya.

Edwin menjadi doktor muda pertama dari kalangan etnis Dayak di Kabupaten Berau, dengan disertasi berjudul "Peran Badan Usaha Milik Desa dalam Meningkatkan Perekonomian Kampung Pegat Bukur Kabupaten Berau."

Edwin dalam keterangannya di Surabaya, Jumat, menyatakan bahwa pilihan tema disertasi tersebut dilatarbelakangi oleh kepeduliannya terhadap potensi ekonomi desa dan pentingnya pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) secara optimal.

“Saya melihat langsung bagaimana potensi lokal bisa berkembang jika dikelola dengan baik. Penelitian ini adalah bentuk tanggung jawab saya sebagai anak kampung yang ingin melihat daerahnya maju,” ujarnya.

Edwin yang juga pernah menjabat sebagai Ketua Lembaga Adat Dayak Kung Kemul Kalimantan Cabang Berau periode 2019–2023, menegaskan bahwa pendidikan tinggi bukan semata untuk meraih gelar, tetapi sebagai instrumen perubahan sosial.

Sebagai aparatur sipil negara (ASN) dan tokoh adat, Edwin aktif mendorong pemberdayaan ekonomi lokal, pelatihan keterampilan, serta advokasi hak-hak masyarakat adat.

Ia meyakini bahwa sinergi antara lembaga adat, pemerintah, dan sektor swasta sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Saya ingin menjadi inspirasi bagi generasi muda, khususnya dari kalangan Dayak, bahwa kita bisa berprestasi dan berkontribusi tanpa harus meninggalkan akar budaya kita,” kata putra dari almarhum Jiang Bos, tokoh Dayak Berau.

Ia menambahkan tantangan kemajuan teknologi ke depan harus dihadapi dengan kesiapan sumber daya manusia, termasuk masyarakat adat yang selama ini memiliki keterbatasan dalam akses pendidikan.

Menurutnya, pendidikan menjadi kunci penting dalam mendorong kepercayaan diri dan daya saing masyarakat Dayak dalam menghadapi berbagai tantangan pembangunan.

“Saya percaya, pendidikan adalah kunci. Namun, yang lebih penting adalah bagaimana ilmu itu digunakan untuk membuat hidup orang lain menjadi lebih baik,” tuturnya.

Baca juga: Rhenald Kasali tekankan pentingnya mentalitas tangguh ke lulusan Untag

Baca juga: Mahasiswa Untag Surabaya dapat apresiasi dari perusahaan Jepang

Baca juga: Mahasiswa Untag Surabaya ciptakan program analisa klasifikasi diabetes

Pewarta: Willi Irawan
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |