Jakarta (ANTARA) - Garuda Indonesia Group mengoptimalkan kapasitas produksi di tengah tantangan industri penerbangan global, khususnya dinamika rantai pasok suku cadang pesawat yang kini melanda hampir sebagian besar pelaku industri transportasi udara dunia.
"Garuda Indonesia Group terus mendorong optimalisasi kapasitas produksi di tengah tantangan industri penerbangan global," kata Direktur Teknik Garuda Indonesia Rahmat Hanafi dikonfirmasi ANTARA di Jakarta, Senin.
Dia menyebutkan satu armada Garuda dan 14 armada Citilink saat ini tengah menunggu penjadwalan perawatan rutin berupa heavy maintenance dan penggantian suku cadang.
Termasuk penggantian suku cadang, untuk kembali siap beroperasi. Keseluruhan proses perawatan armada tersebut direncanakan akan dilaksanakan pada tahun ini.
"Tidak dapat dipungkiri kondisi keterbatasan supply chain atas suku cadang saat ini tengah dihadapi hampir seluruh pelaku industri penerbangan, sehingga menyebabkan pelaksanaan heavy maintenance membutuhkan waktu yang lebih panjang," ucapnya.
Lebih lanjut, dia menyampaikan bahwa proses heavy maintenance diperlukan guna memastikan standar keselamatan dan kelaikan terbang tetap terjaga untuk pesawat yang akan dioperasikan.
Adapun sejalan dengan langkah optimalisasi armada tersebut, Garuda Indonesia sejak akhir tahun 2024 juga telah mendatangkan empat armada narrow body yakni Boeing 737-800NG (PK-GUF dan PK-GUG). Sementara dua lainnya (PK-GUH dan PK-GUI) mulai beroperasi pada kuartal II 2025.
"Langkah ini sejalan dengan pemulihan permintaan dan peningkatan trafik penumpang pasca pandemi serta pertumbuhan sektor pariwisata nasional," jelasnya.
Dia menambahkan, optimalisasi kapasitas produksi akan terus diselaraskan dengan outlook kinerja perusahaan sesuai dengan pertumbuhan demand pasar, guna memastikan penguatan landasan kinerja usaha dapat senantiasa terjaga secara berkelanjutan.
"Garuda Indonesia optimis dapat terus bertransformasi menjadi maskapai yang agile dan berdaya saing, menghadirkan layanan udara yang aman dan andal bagi masyarakat," kata Rahmat.
Baca juga: Garuda Indonesia pastikan kesiapan armada dan layanan haji 2025
Baca juga: Naik 65 persen, Garuda terbangkan 81.030 penumpang puncak arus mudik
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2025