Pusat Imunoterapi Nusantara kembangkan diri di masa depan

2 hours ago 2
“Hari ini kita semua menyaksikan dimulainya (Pusat) Imunoterapi Nusantara dan juga DSA di RSPPN Panglima Besar Soedirman yang kali ini oleh Bapak Presiden ditugaskan kepada Prof dr Terawan selaku Penasihat Presiden di Bidang Kesehatan sekaligus untuk

Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin, menyatakan, kemampuan ahli kesehatan nasional semakin meningkat dan makin mengembangkan diri untuk kepentingan masyarakat luas sejalan dengan peresmian Pusat Imunoterapi Nusantara dan DSA di RS Pusat Pertahanan Nasional Panglima Besar Soedirman.

“Hari ini kita semua menyaksikan dimulainya (Pusat) Imunoterapi Nusantara dan juga DSA di RSPPN Panglima Besar Soedirman yang kali ini oleh Bapak Presiden ditugaskan kepada Prof dr Terawan selaku Penasihat Presiden di Bidang Kesehatan sekaligus untuk memimpin seksi Imunoterapi Nusantara dan DSA yang ada di RSPPN Panglima Besar Soedirman,” katanya, di Jakarta, Senin.

Ia beserta sejumlah pejabat teras Kementerian Pertahanan dan Markas Besar TNI, di antaranya Panglima TNI, Jenderal TNI Agus Subiyanto, Wakil Panglima TNI, Jenderal TNI Tandyo Budi, sejumlah menteri, dan undangan lain, meninjau langsung berbagai fasilitas kesehatan yang ada di lantai 2 yang dipimpin Letnan Jenderal TNI (Purn) Terawan A Putranto, di rumah sakit unggulan nasional itu.

“Kami tadi memulai, saya kebetulan diminta untuk mencoba, diambil darah 40 cc, kemudian diolah di laboratorium. Kemudian nanti setelah tujuh hari baru disuntikkan kembali. Semoga ini bisa memberi berkah pada kita semuanya, kesehatan, untuk bisa melanjutkan tugas kita,” katanya.

Ia katakan, pembangunan seksi khusus di rumah sakit terbesar di lingkungan Kementerian Pertahanan dan TNI itu tidak hanya untuk kepentingan TNI, namun juga untuk seluruh publik bisa mencoba dan menikmati semua fasilitas kesehatan ini.

Yang jelas, kata menteri berlatar Komando Pasukan Khusus TNI AD ini, ilmunya ini dimiliki oleh anak bangsa, oleh Pak Terawan, dan ini ada rumah sakit pusat, tentunya akan berkembang dengan kaderisasi yang dilakukan oleh dokter Terawan, akan berkembang ke rumah sakit-rumah sakit TNI yang ada di daerah.

“Dan ini semua kita harapkan bisa memberi dorongan kesehatan pada kita semuanya, bangsa Indonesia, terutama yang mungkin umur-umur sudah usia lanjut. Tapi tadi penjelasan dari Pak Terawan umur 25 saja bisa kena Alzheimer. Jadi, saya kira menjaga kesehatan ini adalah mutlak kita semuanya,” katanya.

Sementara itu, Terawan yang juga memberikan pendapatnya menyatakan bahwa hari ini juga sedang berlangsung penanganan kesehatan, baik proses DSA maupun juga imunoterapi. “Jadi ini semua sudah ready untuk dilakukan pelayanan pada masyarakat. Semoga Rumah Sakit RSPPN Sudirman ini betul-betul menjadi rumah sakit rujukan internasional,” katanya.

Ia mengatakan, “Memang sudah terbukti pasien-pasien dari luar negeri pun mulai berdatangan ke RSPPN. Dimulai dari minggu yang lalu sudah mulai ada yang datang, minggu depan ini juga sudah mulai datang dan saya harapkan ini bisa juga membantu meningkatkan kesehatan masyarakat dan juga bisa menumbuhkan budaya riset dan pengembangan secara baik.”

Berdasarkan brosur yang didapat, terdapat beberapa kemampuan penanganan kesehatan yang bisa dilakukan di seksi itu, di antaranya penanganan penyakit alzheimer, peradangan dan penyakit ginjal, penatalaksanaan diabetes, dan penanganan penyakit autoimun dan alergi.

Secara sederhana, sebagai ilustrasi, seksi Pusat Imunoterapi Nusantara dan DSA di RS Pusat Pertahanan Nasional Panglima Besar Soedirman ini menggunakan teknologi pengembangan sel dentritik semi matur atau tolerogenik untuk keperluan terapi autoimun.

Menurut keterangan, sel dentritik tolerogenik ini memiliki kemampuan mengurangi sel T agresif, menguatkan sel T regulator, dan meningkatkan sitokin anti inflamasi.

Baca juga: Menhan minta TNI dan Polri kompak layani rakyat

Baca juga: Menhan minta prajurit TNI lindungi dan hormati rakyat

Baca juga: Menhan: Seluruh sumber daya Indonesia harus dikelola dengan legal

Pewarta: Ade P Marboen
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |