Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Rahmad Pribadi memastikan pupuk bersubsidi tersedia sebelum memasuki musim tanam sesuai arahan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan.
Rahmad mengatakan bahwa pihaknya mendapat arahan dari Menko Pangan Zulkifli Hasan yang menyampaikan bahwa ketersediaan pupuk bersubsidi penting sebelum masa tanam karena menjadi salah satu kunci keberhasilan mencapai swasembada pangan.
“Sekarang volume pupuk bersubsidi ditambah, jadi tidak hanya aturan yang dipermudah tetapi juga volumenya ditambah,” kata Rahmad dalam acara Demi Indonesia Mandiri Pangan di Lapangan Pangkur, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur sebagaimana keterangan di Jakarta, Selasa.
Sebagai BUMN yang dimandatkan untuk memproduksi dan mendistribusikan pupuk bersubsidi, Rahmad mengatakan Pupuk Indonesia menyampaikan rasa terima kasih kepada pemerintah yang terus melakukan perbaikan-perbaikan pada kebijakan tata kelola pupuk bersubsidi.
Melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 6 Tahun 2025, Pemerintah mempersingkat proses distribusi dan memberikan kemudahan bagi petani untuk menebus pupuk bersubsidi.
Lebih lanjut Rahmad menyampaikan bahwa pemerintah telah menetapkan alokasi pupuk bersubsidi sebesar 9,55 juta ton untuk tahun 2025. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan realisasi penyaluran pada tahun 2024 yang sekitar 7,3 juta ton.
Dengan adanya penambahan ini, Rahmad mengajak seluruh petani, termasuk di Ngawi, Jawa Timur, untuk segera melakukan penebusan di kios-kios resmi.
”Tahun ini alokasinya 9,55 juta ton, untuk Ngawi tahun lalu 71 ribu ton, tahun ini 81 ribu ton. Perintah Pak Menko pupuk harus siap. Kita sampaikan di Ngawi ada 2 gudang pupuk, hampir ada 20 ribu ton pupuk yang kita siapkan," katanya.
Dia juga mengaku bahwa pihaknya akan selalu siap menyediakan pupuk bersubsidi sehingga para petani dapat segera menebus demi peningkatan produktivitas pertanian Indonesia.
"Maka petani yang siap menanam, kita jalankan supaya Indonesia bisa mencapai swasembada pangan seperti yang dicita-citakan Presiden Prabowo. Para petani silahkan menebus pupuk karena sudah kita siapkan,” ujar Rahmad.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menegaskan bahwa ketersediaan pupuk sebelum masa tanam menjadi faktor krusial dalam keberhasilan swasembada pangan.
Menurutnya, proses tanam tidak akan optimal tanpa dukungan pasokan pupuk yang memadai.
"Jadi pupuk harus ada sebelum tanam. Banyak aturan yang sudah dipangkas," ujar Zulhas.
Zulhas mengungkapkan, Presiden Prabowo Subianto telah menetapkan pangan sebagai program prioritas utama. Menurutnya, sudah terlalu lama sektor pangan hanya mendapatkan perhatian tanpa menjadi fokus utama kebijakan nasional.
Lebih lanjut, Zulhas menekankan bahwa pencapaian swasembada pangan tidak bisa dilakukan oleh pemerintah pusat saja, melainkan membutuhkan kerja sama dari semua pihak.
Dengan kerja sama erat antara pemerintah pusat, daerah, serta berbagai pemangku kepentingan, Zulhas optimis bahwa swasembada pangan bisa benar-benar terwujud dalam waktu dekat.
Baca juga: Digitalisasi dukung kepastian petani dapat pupuk bersubsidi
Baca juga: Pendistribusian pupuk subsidi tepat sasaran perkuat ketahanan pangan
Baca juga: Pupuk Indonesia siapkan perbaikan tata kelola distribusi pupuk subsidi
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025