Timika (ANTARA) - PT Freeport Indonesia menyumbang 6.000 dosis Vaksin Qdenga, yaitu vaksin untuk melindungi tubuh dari infeksi virus Demam Berdarah Dengue (DBD) kepada Pemerintah Kabupaten Mimika, Papua Tengah.
Penyerahan bantuan Vaksin Qdenga tersebut dilakukan oleh Direktur PT Freeport Indonesia Claus Wamafma kepada Bupati Mimika Johannes Rettob bertempat di BLUD Puskesmas Kwamki Timika, Sabtu.
Claus Wamafma menyebut PT Freeport terus menjadi mitra dalam mendukung program dan kebijakan bagi Pemkab Mimika, tidak saja di bidang kesehatan tapi juga di bidang-bidang lainnya.
"Hari ini kami menyerahkan 6.000 dosis Qdenga kepada Pemkab Mimika, kiranya apa yang dilakukan ini bisa menjadi berkat bagi masyarakat Mimika agar menjadi lebih baik dan lebih sehat," kata Claus.
Saat ini sekitar 70 persen dari total lebih dari 25 ribu karyawan PT Freeport dan perusahaan subkontraktornya berdomisili di Kabupaten Mimika.
"Kenapa kita harus bersama sama mendukung program pemerintah kabupaten Mimika sebab ketika kasus demam berdarah tinggi Mimika dan ketika kasus malaria tinggi di Mimika maka tentu akan berpengaruh terhadap produktivitas karyawan kita. Maka kita semua harus menjaga kesehatan mereka agar mereka bisa bekerja dengan baik dan tentu akan berujung pada produktivitas," jelasnya.
Baca juga: Pemkab Mimika dan PTFI percepat akses air bersih bagi warga
PT Freeport sendiri telah memberikan Vaksin Qdenga kepada sekitar 5.000 orang karyawannya, dimana pemberian vaksin tersebut dilakukan secara sukarela dan efeknya baik serta tidak memiliki dampak negatif.
Di sisi lain, katanya, Mimika juga hingga kini masih berperang dengan kasus malaria yang masih cukup tinggi sehingga PT Freeport juga akan memberikan dukungan penuh bagi upaya penanggulangan kasus malaria di Mimika.
"Tanpa anak-anak yang sehat, generasi yang sehat maka kita tidak bisa menuju gerbang emas yang sudah dicanangkan Pemkab Mimika," ujarnya.
Bupati Mimika Johannes Rettob mengapresiasi dukungan nyata PT Freeport dalam rangka pembangunan bidang kesehatan di daerahnya dalam rangka menjadikan masyarakat Mimika sehat.
"Kesehatan merupakan fondasi utama. Apabila masyarakat sehat maka semua aspek bisa berjalan baik. Maka diharapkan kita semua harus bersama-sama, bahu membahu membangun sektor kesehatan masyarakat Mimika," kata Johannes.
Mantan Wakil Bupati Mimika periode 2019-2024 itu mengatakan pembangunan di Mimika membutuhkan kolaborasi.
"Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, harus bersama-sama dengan semua pemangku kepentingan dengan caranya masing-masing," ujarnya.
Ia mengakui kasus DBD di Mimika dalam beberapa tahun terakhir cukup meningkat signifikan.
Karena itu Bupati Mimika memerintahkan Dinkes setempat melakukan vaksinasi DBD kepada warga baik di kantor-kantor pemerintah, rumah sakit dan pusat layanan publik.
Bupati Mimika juga memerintahkan Dinkes setempat melakukan penyemprotan (vogging) di kawasan lima distrik (kecamatan) sekitar Kota Timika yaitu Mimika Baru, Iwaka, Wania, Kwamki Narama dan Mimika Timur.

Kepala Dinkes Mimika Reynold Ubra menyebut jajarannya berhasil menurunkan 100 kali kasus DBD selama periode 2001 hingga 2025 ini.
"Biasanya pola kasus DBD meningkat di Mimika yaitu pada periode Januari-Maret, rata-rata angka kasusnya di atas 140 kasus per bulan. Namun di 2025 ini dari Januari-Mei kami berhasil menurunkan kasus dengan jumlah hanya 25 kasus dan tingkat kematian akibat DBD di Mimika tahun ini nol kasus," jelasnya.
Baca juga: Freeport setor Rp7,73 triliun bagian pemerintah atas laba 2024
Baca juga: BPOM terbitkan izin edar vaksin Qdenga untuk penyakit dengue
Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025