Banda Aceh (ANTARA) - Koordinator Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) UIN Ar-Raniry Dr Nashriyah menyatakan perempuan memiliki kemampuan untuk menjadi pemimpin, jika diberikan ruang dan kesempatan yang setara.
“Memang perempuan mendominasi angka kelulusan di perguruan tinggi, namun partisipasi mereka dalam posisi strategis di organisasi mahasiswa maupun lembaga formal masih sangat terbatas,” katanya di Darussalam, Kamis.
Pernyataan itu disampaikan Nashriyah di sela-sela kegiatan Upgrading dan Rapat Kerja (Raker) Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMP) Pendidikan Kimia Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Ar-Raniry, Banda Aceh.
Ia menjelaskan kepemimpinan perempuan menghadirkan sudut pandang yang unik dan mampu memperkaya proses pengambilan keputusan. Di mana kehadiran perempuan dalam struktur kepemimpinan, bukan sekadar simbol representasi, melainkan bagian dari upaya membangun organisasi yang adil dan berdaya tahan.
Baca juga: UI nyatakan perempuan mampu jadi pemimpin pembangunan berkelanjutan
“Ini bukan soal kurangnya kapasitas, tetapi kurangnya kesempatan. Banyak perempuan punya potensi besar, namun terhambat oleh budaya dan sistem yang belum sepenuhnya inklusif,” katanya.
Nashriyah juga mengajak para mahasiswa untuk mengenal jejak kepemimpinan perempuan dalam sejarah Aceh, mulai dari Sultanah Safiatuddin Syah dan Zaqiatuddin Inayat Syah hingga Laksamana Malahayati dan Cut Nyak Dien.
“Sejarah Aceh mencatat perempuan sebagai sosok pemimpin yang kuat dan visioner. Ini adalah warisan sosial yang seharusnya bisa menjadi pijakan bagi mahasiswa untuk mendorong perubahan,” katanya.
Selain mengangkat potensi, Nashriyah juga menyinggung tantangan yang masih dihadapi perempuan dalam menempuh jalur kepemimpinan, seperti stereotip gender, kurangnya akses terhadap mentor, serta sindrom imposter yang membuat sebagian perempuan meragukan kemampuannya sendiri.
Baca juga: BI: Konsistensi kehadiran pemimpin perempuan perlu terus dioptimalkan
Ia pun mendorong semua pihak, baik laki-laki maupun perempuan untuk membangun budaya organisasi yang saling mendukung dan terbuka terhadap peran kepemimpinan dari semua gender.
Pewarta: M Ifdhal
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025