Jakarta (ANTARA) - Pusat Studi Asia Tenggara (PSAT), Senin, resmi meluncurkan arsip digital mendiang diplomat senior Hasjim Djalal bertajuk “Hasjim Djalal’s Archives”, yang memuat seluruh karya dan buah pemikirannya dan diharapkan menjadi referensi penting bagi diplomasi Indonesia.
Ketua PSAT Dino Patti Djalal mengatakan, tulisan, laporan, dan analisis yang dibuat Hasjim sepanjang hidupnya memiliki nilai yang “sangat strategis dan penting bagi sejarah diplomasi Indonesia.”
“Yang kami lakukan saat ini adalah menghadirkan pengabdian digital dari perjalanan Pak Hasjim Djalal sebagai diplomat Indonesia,” kata Dino usai peluncuran Arsip Hasjim Djalal di Jakarta, Senin.
Dino menuturkan, Wakil Menteri Luar Negeri RI Arif Havas Oegroseno turut berperan dalam upaya digitalisasi arsip tersebut karena menjadi salah satu pengusulnya.
Hingga kini, lebih dari 1.000 berkas arsip karya Hasjim Djalal dalam berbagai bentuk telah tersedia dan dapat diakses publik melalui laman hasjimdjalalarchive.com, ujarnya.
Karya-karya tersebut mencakup gagasan Hasjim tentang Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS) serta catatan mengenai dinamika diplomasi Indonesia di berbagai bidang.
Dino memastikan jumlah arsip daring akan terus bertambah seiring proses digitalisasi bahan-bahan baru yang ditemukan.
Baca juga: Kemlu RI bertekad lanjutkan perjuangan diplomasi Hasjim Djalal
Mengakui bahwa sebagian arsip mungkin bersifat rahasia negara, Dino menawarkan kepada Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI agar arsip tersebut tetap didigitalisasi namun aksesnya dibatasi untuk kalangan internal.
Sementara itu, Direktur PSAT Calvin Khoe, yang memimpin proses pengarsipan, menyebut arsip daring itu mencakup ribuan karya Hasjim Djalal sejak 1967—ketika ia aktif sebagai diplomat di Kemlu—hingga 2022.
Ia berharap arsip tersebut dapat menjaga gagasan almarhum tetap hidup di ruang publik.
“Tujuan pengarsipan ini adalah memastikan diskusi mengenai pemikiran dan gagasan Hasjim Djalal terus berlanjut,” ujarnya.
Lahir pada 1934, Hasjim Djalal adalah diplomat senior Indonesia yang pernah menjabat Wakil Tetap RI untuk PBB (1981–1983) dan berperan besar dalam penyusunan UNCLOS yang disahkan pada 1982.
Hasjim wafat pada 12 Januari 2025 dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan.
Baca juga: Dino: Dengan cita-cita Hasjim Djalal, RI teruskan inisiatif hukum laut
Pewarta: Nabil Ihsan
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































