Prancis-Indonesia sepakat budaya setara penting dengan militer

3 months ago 43

Jakarta (ANTARA) - Menteri Kebudayaan Prancis Rachida Dati menegaskan bahwa kerja sama budaya antara Prancis dan Indonesia memiliki tingkat kepentingan yang setara dengan kerja sama di bidang militer, sebagaimana ditekankan oleh pemimpin kedua negara.

“Kedua presiden yakni Presiden Emmanuel Macron dan Presiden Prabowo menegaskan bahwa kerja sama budaya antara Indonesia dan Prancis harus menjadi kerja sama yang sama pentingnya dengan kerja sama militer, industri dan keamanan,” kata Menteri Dati dalam acara peresmian program Ayo Baca di Jakarta, Rabu.

Menteri Dati menuturkan bahwa lawatan Presiden Macron bersama delegasi kali ini, merupakan lawatan yang istimewa karena bertepatan dengan peringatan 75 tahun hubungan diplomatik.

Hubungan Prancis dan Indonesia telah memasuki tahap baru, yang ditandai dengan penandatanganan sejumlah kesepakatan oleh kedua pemimpin negara di Istana Merdeka pada pagi ini, khususnya terkait Visi 2050 yang menetapkan arah kerja sama kedua negara untuk tahun-tahun mendatang.

Sehubungan dengan kerja sama di bidang kebudayaan, Kementerian Kebudayaan Prancis juga telah menandatangani kesepakatan dengan Kementerian Kebudayaan dan Kementerian Ekonomi Kreatif.

"Kerja sama ini harus terwujud secara nyata dalam berbagai bidang kebudayaan, termasuk mode, gim, dan kesusastraan. Kolaborasi ini juga harus menjadi upaya jangka panjang antara Indonesia dan Prancis yang dijalankan secara berkelanjutan tanpa meninggalkan satu pihak pun," tuturnya.

Menteri Dati juga menyampaikan kekagumannya kepada industri perfilman Indonesia yang mana sebanyak 60 persen film domestik ditonton oleh masyarakatnya, sedangkan di Prancis hanya berkisar 40 persen.

Sehingga, kerja sama di bidang perfilman juga akan menjadi salah satu sektor kerja sama yang akan ditingkatkan dengan cara saling berbagi pengalaman.

Lebih lanjut, Menteri Dati menjelaskan bahwa melalui program Ayo Baca yang diluncurkan pada hari ini, akan menghadirkan perpustakaan keliling yang menyediakan bacaan bagi masyarakat yang tidak memiliki akses dengan mudah terhadap bacaan-bacaan Indonesia dan Prancis.

Program tersebut, juga akan memberikan hadiah sastra kepada mahasiswa Indonesia yang belajar bahasa dan kesusastraan Prancis.

“Serta lokakarya penerjemahan, karena penerjemahan merupakan satu jalan yang membebaskan kita dari kendala bahasa dan memungkinkan kita untuk berpergian jauh lewat tulisan,” ujarnya.

Kunjungan Presiden Macron bersama delegasi ke Jakarta dan Magelang yang berlangsung pada 27-29 Mei 2025 ini, merupakan rangkaian lawatan luar negeri Macron di kawasan Indo-Pasifik yaitu Vietnam, Indonesia, dan Singapura.

Baca juga: Presiden Prabowo: Indonesia-Prancis luncurkan deklarasi budaya

Baca juga: Indonesia-Prancis deklarasikan visi menuju 100 tahun diplomatik

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |