Pramono tegaskan Taman Bendera Pusaka dibangun untuk masyarakat

3 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menegaskan pembangunan Taman Bendera Pusaka untuk masyarakat bukan kepentingan individu.

“Masyarakat bisa memanfaatkan (fasilitas di taman) sehingga tidak ada urusan dengan kepentingan perorangan,” kata Pramono saat dijumpai di kawasan Jakarta Barat, Senin.

Pramono menjelaskan, nantinya taman yang mengintegrasikan Taman Ayodya, Taman Langsat, dan Taman Leuser itu akan menjadi zona terbuka hijau yang dilengkapi dengan jalur berlari (jogging track).

Fasilitas olahraga lainnya yang disediakan di taman tersebut yakni lapangan basket, voli, bulu tangkis, hingga padel.

Pramono mengatakan, ia membangun taman tersebut karena bertekad ingin menambah ruang terbuka hijau (RTH) di Ibu Kota.

Baca juga: Taman Bendera Pusaka dinilai jadi simbol ruang hijau-kebanggaan

“Ini untuk kepentingan masyarakat Jakarta karena memang saya berkeinginan menambah ruang terbuka hijau. Mudah-mudahan bisa segera naik (jumlah RTH) secara signifikan di Jakarta ini,” kata Pramono.

Sebelumnya, saat meresmikan Taman Si Pitung di kolong Tol Ir Wiyoto Wiyono, Jalan Jampea, Kelurahan Koja, Jakarta Utara, Kamis (23/10) Pramono menyebut, ruang terbuka hijau (RTH) di Jakarta, telah meningkat menjadi lebih dari enam persen dari sebelumnya 5,74 persen.

Padahal, menurut Undang-Undang (UU) Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, RTH hijau di wilayah perkotaan minimal 30 persen dari total luas wilayah kota.

Rinciannya adalah RTH publik minimal 20 persen dan sisanya RTH privat.

Artinya, jika luas DKI Jakarta sekitar 662,33 km persegi (BPS DKI 2024), maka harusnya sekitar 198,7 km persegi sudah jadi RTH hijau yang terdiri RTH publik (20 persen) sebesar 132,5 km persegi dan RTH privat (10 persen) atau sebesar 66,2 km persegi.

Baca juga: Pemprov utamakan tata kelola air modern di kawasan Barito Jaksel

Menurut data Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI (2023–2024), RTH eksisting baru sekitar 5–6 persen dari luas wilayah (sekitar 33–40 km persegi).

Jadi, Jakarta masih kekurangan sekitar 160 km persegi RTH agar sesuai standar UU.

Oase baru

Tak hanya itu, pengamat perkotaan, Yayat Supriatna juga memprediksi Taman Bendera Pusaka yang dibangun di kawasan Barito, Jakarta Selatan dapat menjadi oase di zona bisnis karena lokasinya yang strategis.

“Taman ini diprediksikan menjadi magnet baru. Bisa menjadi unsur rekreatif, berdagang, beraktivitas, ini menjadi oase di tengah zona bisnis,” kata Yayat.

Yayat mengatakan kepadatan penduduk di kawasan Barito cukup tinggi, sehingga dibutuhkan ruang terbuka hijau di tengah masyarakat.

Baca juga: Fasilitas olahraga potensial dibangun di Taman Bendera Pusaka

Lalu, kehadiran taman di area tersebut menjadi unsur paripurna mengingat lokasinya di pusat perekonomian, pemerintahan dan pelayanan lainnya.

Dia juga mengingatkan bahwa taman harus bisa diakses dari berbagai tempat, serta dilengkapi dengan trotoar yang nyaman bagi pejalan kaki dan akses transportasi yang terintegrasi.

Anggaran untuk pembangunan Taman Bendera Pusaka sekitar Rp50 miliar yang bersumber dari kontribusi pelampauan koefisien lantai bangunan (KLB) sehingga tidak menggunakan dana APBD Provinsi DKI Jakarta.

Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |