Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menargetkan kontingen catur Ibu Kota kembali meraih gelar juara umum pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Catur ke-50 di Mamuju, Sulawesi Barat.
"Secara khusus saya meminta untuk kejuaraan di Mamuju, Sulawesi Barat, saya pengin dapat kabar setelah dipimpin oleh Pak Keenneth juara umum lagi," ujar Pramono dalam sambutannya di pelantikan Pengurus Provinsi Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) DKI Jakarta masa bakti 2025-2029 di Balai Kota Jakarta, Rabu.
Pramono mengatakan bahwa Jakarta selama ini dikenal sebagai lumbung atlet catur berprestasi.
Oleh sebab itu, ia berharap pengurus baru mampu mempertahankan tradisi juara.
Baca juga: Percasi DKI gelar Kejurda jaring atlet untuk persiapan Kejurnas
Pramono juga meminta kepada Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) DKI Jakarta untuk memberikan dukungan penuh kepada atlet-atlet potensial, termasuk para pecatur muda yang menunjukkan bakat luar biasa.
Pada kesempatan tersebut, Pramono mencontohkan salah satu pecatur cilik berusia 9 tahun bernama Alexander Chong yang hadir dalam acara pelantikan dan telah menjadi juara nasional.
Pramono berharap kelak akan muncul generasi pecatur baru setingkat Grandmaster Utut Adianto dari Jakarta.
Ia juga menyebut nama Alexander Chong sebagai salah satu talenta yang perlu dirawat.
Baca juga: Utut Adianto ingin DKI Jakarta jadi episentrum catur Indonesia
"Yang seperti ini adalah aset bagi kita. Tolong benar-benar dirawat, dijaga dan diberikan kesempatan seluas-luasnya," kata Pramono.
Ketua Percasi DKI Jakarta Hardiyanto Kenneth menyebutkan pihaknya siap menjawab target yang diberikan oleh Gubernur Jakarta.
Kenneth menuturkan ada 17 medali emas yang akan diperebutkan dalam Kejurnas Catur 2025.
"Sebelumnya, kejurnas diadakan di Jakarta, kita menyabet enam emas. Mudah-mudahan saya bisa menambah empat, jadi 10 emas dari 17 emas. Mohon doanya," kata Kenneth.
Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































