Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menilai warga, khususnya di kawasan Muara Angke, yang harus membayar untuk mendapatkan air bersih merupakan bentuk ketidakadilan.
Untuk itu, dia meminta kepada PAM Jaya agar capaian air bersih di Jakarta bisa berada di atas 85 persen pada 2026 dan mencapai 100 persen pada 2029.
“Sekarang ini memang peningkatannya signifikan, tetapi menurut saya belum cukup, termasuk yang di Angke tadi, daerah yang, mohon maaf, yang sebenarnya lebih membutuhkan air bersih, tetapi mereka harus membayar. Menurut saya, yang seperti ini tidak fair (adil),” kata Pramono di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu.
Sebelumnya, Perumda PAM Jaya membangun jaringan air minum perpipaan yang langsung mengalir ke rumah warga di RW 22, Kampung Nelayan, Muara Angke, untuk menyediakan air bersih setelah penantian bertahun-tahun.
"Kami hadir untuk memberikan solusi. Warga Muara Angke berhak mendapatkan akses air minum perpipaan yang layak, stabil, dan terjangkau," kata Direktur Utama PAM JAYA Arief Nasrudin.
Menurut dia, pembangunan akses air perpipaan bukan hanya soal infrastruktur, tetapi juga upaya mewujudkan keadilan akses air bagi seluruh warga Jakarta, termasuk warga yang selama ini belum terlayani.
Baca juga: PAM Jaya bangun akses air perpipaan di Muara Angke
Selama bertahun-tahun, kata dia, warga RW 22, Kampung Nelayan, Muara Angke, menghadapi kesulitan akses air bersih, dan mereka harus mengeluarkan hingga Rp1 juta per bulan untuk membeli air layak pakai.
Dia menuturkan kondisi air tanah yang payau membuat warga bergantung pada air olahan sederhana dari RW atau pedagang keliling yang menjual air seharga Rp2.000 hingga Rp3.000 per jeriken.
Beban biaya itu pun dinilai sangat berat bagi warga. Setelah situasi itu ramai dibicarakan publik, PAM JAYA turun ke lapangan untuk mengecek kondisi di lokasi, dan diketahui wilayah tersebut memang belum terhubung dengan jaringan perpipaan.
Arief mengatakan respons warga sangat positif, dan sampai dengan saat ini, sebanyak 200 warga sudah mendaftar sambungan baru dari total potensi sekitar 1.700 rumah. Pendaftaran ini menunjukkan harapan besar warga bahwa beban biaya air bersih yang selama ini mereka tanggung akan segera berkurang.
Baca juga: Tarif air bersih di Jakarta tidak naik
Baca juga: PAM Jaya akan bangun jalur pipa air bersih Jakarta–Kepulauan Seribu
Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































