Prabowo panggil menteri ekonomi bahas energi hingga BBM swasta langka

2 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Presiden Prabowo Subianto memanggil sejumlah menteri-menteri bidang ekonomi dalam rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa, guna membahas transisi energi hingga kelangkaan bahan bakar minyak di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum atau SPBU swasta.

Para menteri dan kepala badan yang telah hadir, yakni Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Investasi dan Hilirisasi yang juga CEO Danantara Rosan Perkasa Roeslani, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, hingga Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait.

Selain itu, ada juga Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus (Bappisus) Aris Marsudiyanto, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menko bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menkop UKM Ferry Juliantono, dan Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo.

"Dipanggil beliau, yang satu nanti akan ada ratas mengenai energi," kata Airlangga saat memberikan keterangan di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa.

Sementara itu, Kepala Bappisus Aris Marsudiyanto mengatakan bahwa selain membahas soal transisi energi terbarukan, rapat dipimpin Presiden Prabowo Subianto juga turut membahas kelangkaan BBM di SPBU swasta.

"Pasti nanti akan dibahas semua disampaikan oleh menteri terkait kan apa aja kita cari solusinya yang terbaik," kata Aris.

Baca juga: Bahlil minta SPBU swasta gandeng Pertamina atasi kelangkaan BBM

Baca juga: Presiden lanjutkan 4 program ekonomi hingga 2026 dari pajak UMKM-PPh

Soal kelangkaan BBM, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia meminta SPBU swasta yang kekurangan pasokan segera berkolaborasi dengan Pertamina guna memastikan ketersediaan bahan bakar dan mencegah kelangkaan di masyarakat.

"Kenapa? Karena ini terkait dengan hajat hidup orang banyak. Cabang-cabang industri yang menyangkut hajat hidup orang banyak itu tetap harus dikontrol oleh negara, supaya semuanya baik," kata Bahlil di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (15/9).

Menurut Bahlil, pemerintah telah menambah kuota impor BBM sebesar 10 persen pada tahun 2025 bagi SPBU swasta untuk mencegah terjadinya kelangkaan.

Ia mengatakan kolaborasi dengan Pertamina penting karena ketersediaan BBM merupakan kebutuhan vital masyarakat dan perlu tetap dikendalikan negara.

Bahlil juga mengungkapkan telah memimpin rapat bersama Pertamina dan menugaskan tim khusus untuk mengawasi perkembangan distribusi BBM.

Baca juga: ESDM tegaskan impor BBM tetap satu pintu lewat Pertamina

Baca juga: ESDM buka opsi Pertamina impor BBM untuk penuhi kebutuhan SPBU swasta

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |