Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Prabowo Subianto melakukan pertemuan empat mata dengan Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese di Kirribilli House, Sydney, Australia, Rabu.
Berdasarkan unggahan di akun instagram @sekretariat.kabinet dikutip di Jakarta, Rabu, pertemuan tersebut merupakan momentum penting untuk perkuat hubungan kedua negara di berbagai sektor.
"Pertemuan empat mata ini menjadi momentum penting bagi kedua negara untuk memperdalam kerja sama di berbagai bidang, terutama ekonomi dan pembangunan, hubungan antar masyarakat, pertahanan dan keamanan, serta kemaritiman," tulis keterangan tersebut.
Kedua pemimpin disebut menaruh perhatian pada stabilitas kawasan Indo-Pasifik dan penguatan kapasitas industri strategis di tingkat bilateral.
Kedatangan Presiden Prabowo disambut secara kenegaraan oleh Perdana Menteri Australia Anthony Albanese Gubernur Jenderal Australia Sam Mostyn di Admiralty House, Sydney, Australia.
Upacara berlangsung khidmat, mencerminkan penghormatan tinggi negara tuan rumah kepada Kepala Negara Indonesia.
Kunjungan kenegaraan ini, mencerminkan komitmen Indonesia untuk terus membangun hubungan luar negeri yang berorientasi pada kemitraan sejajar dan saling menguntungkan.
Melalui pertemuan bilateral ini, diharapkan kerja sama konkret antara Indonesia dan Australia dapat semakin diperkuat dalam menghadapi tantangan global ke depan.
Baca juga: Prabowo, Albanese umumkan perjanjian bilateral baru bidang pertahanan
Diberitakan sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengumumkan perjanjian bilateral baru antara Indonesia dan Australia bidang pertahanan dan keamanan dari atas geladak heli kapal induk Australia HMAS Canberra, Sydney, Australia, Rabu.
Dalam sesi pernyataan bersama dua pemimpin negara, Prabowo dan Albanese menjelaskan Indonesia dan Australia telah menyepakati poin-poin substantif dalam perundingan perjanjian baru bidang keamanan dan pertahanan tersebut.
"Perjanjian ini menjadi dasar komitmen bagi pemimpin Australia dan Indonesia, beserta jajaran menteri dari dua negara, untuk saling bertemu secara berkala membahas masalah-masalah keamanan, merancang bersama kegiatan-kegiatan bidang keamanan yang bermanfaat bagi dua negara, dan jika dua negara dalam keadaan terancam, dua negara juga membahas bersama-sama langkah apa-apa saja yang harus ditempuh, baik itu dari negara itu sendiri maupun secara bersama-sama, untuk menghadapi ancaman tersebut," kata PM Albanese menjelaskan beberapa poin krusial dari perjanjian bilateral bidang pertahanan Indonesia-Australia di geladak heli HMAS Canberra, Rabu.
Dalam kesempatan yang sama, PM Albanese menyebut perjanjian tersebut sebagai perpanjangan tangan dari perjanjian kerja sama pertahanan (DCA) dua negara yang telah diteken pada 29 Agustus 2024.
Baca juga: Prabowo-Albanese nikmati pemandangan Sydney di sela temu empat mata
Baca juga: Prabowo, Albanese sampaikan hasil pertemuan di geladak HMAS Canberra
Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Imam Budilaksono
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































