Jakarta (ANTARA) - Kepolisian Negara RepubIik Indonesia (Polri) menegaskan komitmen dalam mencetak sumber daya manusia (SDM) unggul dan berkarakter lewat seminar bertajuk Rekonstruksi Jati Diri Bangsa Merajut Nusantara untuk Mewujudkan Polri Sadar Berkarakter.
Asisten Kapolri Bidang SDM (As SDM Kapolri) Irjen Pol. Anwar di kawasan Jakarta Selatan, Rabu, mengatakan bahwa kegiatan ini adalah wujud nyata upaya Polri dalam memberikan solusi untuk memperbaiki tubuh institusi.
Seminar ini pun menjadi awal dari penyusunan kurikulum dan modul yang menekankan pentingnya membangun karakter personel Polri berdasarkan tiga pilar utama, yaitu spiritual, intelektual dan kultural.
“Seminar ini menjadi bagian kecil dari langkah nyata dan sistematis Polri untuk memperbaiki diri dengan membangun SDM yang unggul, profesional dan berkarakter Bhayangkara Indonesia,” katanya.
Pentingnya penguatan karakter ini didukung oleh temuan riset yang dipaparkan oleh salah satu narasumber seminar, yaitu Junus Simangunsong selaku Ketua Tim Peneliti Persaudaraan Cinta Tanah Air (PCTA) Indonesia.
Dalam presentasinya, Junus menyoroti pentingnya spiritualitas sebagai fondasi moral dan integritas anggota Polri.
Hasil riset menunjukkan bahwa nilai koefisien dimensi spiritual memiliki skor terendah dibandingkan intelektual dan kultural.
Temuan ini mengindikasikan diperlukannya penguatan kesadaran spiritual dan refleksi sehingga strategi penguatan berjenjang sangat diperlukan.
Atas hasil riset tersebut, Anwar memastikan bahwa temuan itu akan dijadikan dasar penyusunan dasar fundamental dalam penyusunan kurikulum pembinaan karakter Polri.
“Kurikulum ini dirancang untuk memperkuat jati diri Bhayangkara Indonesia dan dalam penguatan ketahanan nasional,” ucapnya.
Adapun seminar ini diikuti secara oleh ratusan anggota Polri, baik dari Mabes Polri maupun Polda jajaran se-Indonesia secara luring dan daring.
Pewarta: Nadia Putri Rahmani
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.