Jakarta (ANTARA) - Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) bersama TNI, BPBD, serta instansi terkait mengerahkan personel untuk membantu evakuasi korban, membuka jalur yang tertutup material longsor, hingga mengatur arus lalu lintas agar distribusi bantuan logistik tidak terhambat.
Kapolda Bali Irjen Pol. Daniel Adityajaya menegaskan bahwa keselamatan masyarakat menjadi prioritas utama Polri dalam operasi penangangan banjir dan longsor di Bali.
“Polri berkomitmen hadir di tengah masyarakat, bersinergi dengan seluruh instansi untuk memastikan evakuasi berjalan lancar dan kebutuhan warga di pengungsian dapat terpenuhi,” kata Daniel dalam keterangan tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Rabu
Baca juga: Sembilan warga di Bali meninggal karena banjir
Baca juga: Polisi: 5 rumah ambruk dan 33 rusak berat akibat banjir di Tabanan
Baca juga: Bandara Ngurah Rai nyatakan kondisi "force majeure" akibat banjir
Hingga saat ini, tim gabungan masih melakukan pembersihan jalur yang terdampak longsor dan menyalurkan bantuan logistik ke lokasi pengungsian.
Polri juga mengimbau masyarakat agar tetap meningkatkan kewaspadaan mengingat kondisi cuaca masih berpotensi menimbulkan bencana susulan.
Untuk diketahui, hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur Provinsi Bali pada 9 hingga 10 September 2025 memicu bencana banjir dan tanah longsor di sejumlah wilayah.
Sejumlah akses jalan utama tertutup material longsor, sementara beberapa pemukiman warga terendam air.
Berdasarkan laporan sementara, bencana ini menewaskan 9 orang, melukai 47 orang, serta memaksa 237 warga mengungsi ke 4 titik lokasi pengungsian.
Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.