Polrestabes Makassar amankan delapan peserta ricuh "Indonesia Gelap"

17 hours ago 2

Makassar (ANTARA) - Jajaran Polrestabes Makassar mengamankan delapan orang peserta aksi saat terjadi kericuhan antara mahasiswa dengan warga yang mengadakan aksi "Indonesia Gelap" hingga malam di depan Kampus Universitas Negeri Makassar (UNM) Jalan AP Pettarani, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

"Ada delapan orang diamankan. Saat ini sudah aman dan kondusif," kata Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Arya Perdana di lokasi aksi setelah polisi membubarkan paksa aksi tersebut, Jumat malam.

Aksi tersebut sebelumnya berlangsung terkendali, namun memasuki pukul 18.00 Wita, pendemo belum membubarkan diri serta masih memblokade ruas jalan Andi Pangeran Pettarani di depan kampusnya.

Dampak yang ditimbulkan dari aksi blokade jalan itu terjadi kemacetan parah dari lajur kiri arah menuju Jalan Andi Sultan Alauddin. Akibatnya, pengguna jalan yang sedari tadi menahan emosi akhirnya berusaha membubarkan aksi mereka.

Masyarakat akhirnya merangsek masuk ke dalam kampus mengejar para demonstran, bahkan merusak sejumlah fasilitas. Karena terdesak, demonstran membalasnya dengan melempari batu, sehingga dibalas kembali dengan lemparan batu.

Baca juga: RI dorong G20 dukung reformasi global, junjung hukum internasional

Kondisi semakin memanas, saat salah satu pagar Kampus UNM jebol menyebabkan massa semakin banyak dan beringas melempari batu ke dalam kampus, lalu dibalas kembali oleh mahasiswa.

Kondisi semakin tidak terkendali, di Jalan Pendidikan samping kampus, demonstran melempari aparat kepolisian dan massa dengan batu serta bom molotov namun tidak ada yang kena. Polisi berusaha menenangkan massa agar tidak menyerang ke dalam kampus.

"Tolong warga mundur, mundur, biar kami yang hadapi. Silahkan mundur ke belakang trotoar," tutur Plt Kasat Sabhara Polrestabes Makassar Kompol Joko Pamungkas dengan menggunakan pengeras suara yang dikeluarkan dari mobil taktis polisi.

Sekitar pukul 20.00 Wita, bantuan pengamanan personel datang dari Satuan Brimob dan Sabhara Polda Sulsel, kemudian membentuk brigade masuk ke jalan pendidikan dikawal tiga mobil taktis Polri.

Meski kondisi gelap, aparat berusaha memukul mundur mereka untuk dibubarkan paksa, karena sudah mengganggu keamanan dan ketertiban umum bahkan melakukan perlawanan melempari petugas namun dibalas dengan tembakan gas air mata.

Aparat kepolisian akhirnya berhasil membubarkan tekanan dari demonstran pada pukul 21.00 Wita atau satu jam setelah terjadi aksi saling lempar. Anggota juga melakukan penyisiran di Jalan Pendidikan samping Kampus UNM. Sejumlah demonstran diduga pelaku pelemparan ditangkap lalu di amankan ke Polrestabes.

"(Pemicunya) warga tidak terima aksi mereka sampai malam, bikin macet jalan bakar-bakar (ban bekas). Jadi masyarakat disini tidak terima," paparnya kepada wartawan.

Sejumlah demonstran diduga provokator diamankan aparat saat kericuhan antara warga dan mahasiswa disela

aksi #Indonesia Gelap di depan Kampus Universitas Negeri Makassar (UNM) Jalan Andi Pangeran Pettarani, Makassar,

Sulawesi Selatan, Jumat (21/2/2025) malam. (ANTARA/Darwin Fatir)

Aksi Indonesia Gelap yang menyoroti sejumlah permasalahan sosial, ekonomi, pendidikan hingga energi Indonesia di sejumlah titik di Kota Makassar, dikawal sebanyak 1.200 personel.

"Total itu ada 1.200 personel dari Polsek, Polres dan Polda Sulsel," kata Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Arya Perdana disela memantau aksi tersebut.

Aksi mahasiswa tersebut datang secara bergelombang hingga memadati sejumlah ruas jalan protokol seperti di bawah jembatan layang, perempatan Jalan Andi Pangeran Pettarani-Urip Sumaoharjo.

Aksi tersebut juga berlangsung di depan Kantor DPRD Sulsel, depan Kampus Universitas Negeri Makassar (UNM) Jalan Andi Pangeran Pettarani. Depan Kampus UIN Alauddin dan Kampus Unismuh, Jalan Sultan Alauddin Makassar.

Dalam aksinya, mereka membakar ban bekas sambil bergantian berorasi. Mobil tronton yang melintas juga dihadang untuk dijadikan panggung orasi. Dampaknya, terjadi kemacetan parah disejumlah ruas jalan.

Kapolres bilang, sejumlah titik-titik aksi tersebut telah mendapat pengawalan anggota Polri dengan pola pengamanan presuasif. Ia berharap aksi ini berlangsung aman dan lancar.

"Kita imbau, silakan berunjuk rasa dengan tertib dan tidak mengganggu ketertiban masyarakat di sekitar tempat unjuk rasa. Jangan sampai masyarakat merasa terganggu, dan semoga bisa aman tertib dan damai," katanya.

Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |