KBRI: Ekspor non-migas Indonesia 2024 ke Mesir tembus target

9 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Duta Besar RI untuk Mesir Lutfi Rauf mencatat ekspor non-migas Indonesia ke Mesir pada 2024 mencapai 1,37 miliar dolar AS (sekitar Rp22,3 triliun), 16,36 persen lebih tinggi dibandingkan target 4,46 persen yang ditetapkan oleh Kementerian Perdagangan RI.

"Kinerja perdagangan ekspor non-migas Indonesia ke Mesir kembali menunjukkan performa progresif di tengah eskalasi situasi regional sekitar Mesir yang belum menentu," ujar Dubes Lutfi usai menghadiri secara daring Peluncuran Promosi Trade Expo Indonesia 2025 di Jakarta, Kamis (20/2), sebagaimana rilis pers pada Sabtu (22/2).

Capaian itu, kata dia, menjadi rekor tertinggi sepanjang tiga tahun terakhir. Surplus ekspor yang berkelanjutan juga mendorong kenaikan devisa, dan memberikan peluang bagi UMKM BISA Ekspor dan produsen manufaktur untuk mengambil peluang ekspor ke pasar Mesir.

Lebih lanjut Dubes Lutfi menyampaikan bahwa total perdagangan Indonesia-Mesir pada 2024 mencapai 1,73 miliar dolar AS (sekitar Rp28,2 triliun) atau meningkat 14,61 persen dibandingkan 1,51 miliar dolar AS (sekitar Rp24,6 triliun) pada periode 2023.

Lebih rinci, dia mencatat nilai ekspor Indonesia ke Mesir pada 2024 mencapai 1,52 miliar dolar AS (sekitar Rp24,7 triliun) dan nilai tersebut meningkat signifikan sebesar 16,36 persen dibandingkan 1,31 miliar dolar AS (sekitar Rp21,3 triliun) pada periode 2023.

Sementara itu, nilai impor Indonesia dari Mesir mencapai 207 juta dolar AS (sekitar Rp3,37 triliun) dengan pertumbuhan sebesar 3,8 persen dibanding angka 201 juta dolar AS (sekitar Rp3,27 triliun) pada 2023.

Dengan mengacu pada selisih antara ekspor dan impor tersebut, neraca perdagangan Indonesia pada 2024 kembali mengalami surplus yang cukup besar yakni mencapai 1,31 miliar dolar AS (sekitar Rp21,3 triliun).

Surplus tersebut sekaligus melanjutkan tren surplus yang sudah terjadi sejak sepuluh tahun terakhir.

Sementara itu, Atase Perdagangan KBRI Kairo M. Syahran Bhakti mengatakan bahwa solidnya performa surplus ekspor non-migas Indonesia ke Mesir pada 2024 ditopang oleh kinerja ekspor yang terus menguat di tengah peningkatan harga berbagai komoditas andalan yang cukup signifikan.

Dia menyatakan bahwa saat ini Mesir sudah terlepas dari kendala keterbatasan stok dolar AS untuk pembayaran ke luar negeri.

"Tercatat pada 2024 terdapat 10 produk Indonesia yang unggul dalam peningkatan ekspor di antaranya minyak sawit dan turunannya, biji kopi, kendaraan roda empat, produk kayu, produk besi, kelapa dan olahannya, produk tekstil benang, minyak nabati, produk elektronik dan ban kendaraan," kata dia.

Syahran juga mencatat aktivitas impor sepuluh produk Mesir ke Indonesia yang komposisi utamanya didominasi oleh golongan bahan baku atau penolong industri dalam negeri, seperti pupuk fosfat, disusul oleh impor produk kurma, kentang untuk industri, jeruk citrus, minyak zaitun, biji-bijian koriander, anise, anggur, panel kayu, dan buku-buku cetakan.

Dalam upaya memperluas pasar produk Indonesia di Mesir, Shayran mengharapkan agar para calon eksportir Indonesia memperhatikan hal-hal penting, termasuk melakukan registrasi perusahaan ekspor melalui aplikasi online cargox Mesir (www.cargox.io).

Para calon eksportir juga diimbau untuk melakukan upaya perlindungan perdagangan dengan menggunakan asuransi sebagai garansi bila terjadi gagal bayar atau gagal kirim, sebagai bentuk mitigasi risiko di dalam transaksi perdagangan.

Menanggapi beberapa pertanyaan terkait investasi di Mesir, Pejabat Fungsi Ekonomi KBRI Kairo Rifki Rustam Arsyad menyatakan bahwa secara umum pertumbuhan ekonomi Mesir ditopang oleh sektor swasta dan investasi, terutama di sektor jasa, pariwisata, manufaktur dan industri.

Mesir memiliki posisi geografis strategis sebagai pusat kegiatan (hub) antar benua Asia, Afrika dan Eropa. Selain sebagai mitra dagang non-tradisional yang penting bagi Indonesia, Mesir juga merupakan salah satu tujuan investasi, menempati urutan pertama di Afrika sebagai negara tujuan investasi.

Investasi Indonesia di Mesir antara lain di sektor komoditas, jasa, konstruksi, dan TIK. Sementara investasi Mesir di Indonesia antara lain perkebunan dan peternakan, kertas dan percetakan, serta perdagangan dan reparasi.

Baca juga: KBRI Kairo dorong peningkatan ekspor, investasi Indonesia di Mesir

Pewarta: Katriana
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |