Kupang (ANTARA) - Polres Nagekeo Polda Nusa Tenggara Timur melalui Polsek Mauponggo menyalurkan bantuan sembako berupa beras SPHP kepada warga terdampak banjir bandang di Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo.
Kapolres Nagekeo AKBP Rachmat Muchamad Salihi melalui Kapolsek Mauponggo, Ipda Dewa Putu S, dihubungi dari Kupang, Senin mengatakan penyaluran bantuan dilakukan melalui Posko bantuan bencana sebelum didistribusikan langsung kepada masyarakat.
“Bantuan berupa beras SPHP ini kami serahkan ke posko bencana untuk selanjutnya didistribusikan kepada warga yang terdampak banjir bandang. Semoga dapat membantu meringankan beban dan memenuhi kebutuhan pangan masyarakat,” katanya.
Ia memastikan proses penyaluran berlangsung tertib dan tepat sasaran agar benar-benar dirasakan oleh warga yang membutuhkan.
Menurut dia, bantuan ini merupakan wujud nyata kepedulian Polri terhadap masyarakat yang sedang tertimpa musibah.
Polres Nagekeo, lanjutnya, berkomitmen untuk terus hadir mendukung masyarakat, khususnya dalam kondisi darurat pascabencana.
Kepala Seksi Kesiapsiagaan BPBD Nagekeo Oswaldo Dhoi mengatakan sejumlah bantuan untuk korban bencana alam banjir bandang di daerah itu.
Dia mengatakan bantuan dari berbagai pihak, termasuk Pertamina, sangat membantu masyarakat yang saat ini masih berada di pengungsian.
"Kami terus mendistribusikan bantuan sesuai kebutuhan warga terdampak,” ujar dia.
Bantuan pangan diharapkan dapat membantu warga memenuhi kebutuhan sehari-hari di tengah situasi sulit setelah banjir bandang melanda wilayah tersebut.
Banjir bandang yang terjadi pada Senin (8/9) pekan lalu. mengakibatkan lima orang meninggal dunia dan tiga orang hilang.
Tim SAR per Senin (15/9) menutup operasi SAR setelah sejak Senin pekan lalu melakukan pencarian terhadap sejumlah korban banjir bandang yang hilang.
Baca juga: Tim SAR tutup pencarian korban banjir bandang di Nagekeo-NTT
Baca juga: BNPB: Tiga tewas, empat hilang akibat banjir bandang di Nagekeo
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.