Padang (ANTARA) - Kepolisian Resor Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar) mencatat bahwa pelanggar Operasi Patuh Singgalang 2025 yang resmi dimulai pada Senin (14/7) didominasi oleh para pengendara sepeda motor.
"Dalam operasi hari pertama ini jenis kendaraan yang mendominasi pelanggaran adalah kendaraan roda dua atau sepeda motor," kata Kepala Kepala Satuan Lalu Lintas AKP Riwal Maulidinata, di Padang, Sumatra Barat, Senin.
Ia menerangkan dari total 230 unit kendaraan yang ditindak pihaknya pada hari itu, 173 unit di antaranya adalah kendaraan roda dua.
Sedangkan jenis pelanggaran yang mendominasi adalah pengendara yang tidak mengenakan helm berstandar SNI, pengendara di bawah umur, serta pengendara yang melawan arus.
Ia mengatakan total pelanggar yang terjaring dalam hari pertama operasi itu sebanyak 525 pelanggar, dengan rincian sebanyak 219 dikenakan tilang, ETLE statis 24 pelanggar, dan teguran sebanyak 282.
Dari total pelanggaran itu sebanyak 75 unit kendaraan terpaksa "dikandangkan" oleh petugas di Kantor Polresta Padang karena tidak dilengkapi surat-surat seperti BPKB dan STNK.
Sebelumnya, Satlantas Polresta Padang secara resmi memulai operasi keselamatan berlalu lintas dengan sandi "Operasi Patuh Singgalang 2025" di kota setempat pada Senin (14/7).
Operasi yang akan berlangsung selama dua pekan hingga 27 Juli 2025 itu mengusung tema “Tertib Berlalu Lintas Demi Terwujudnya Indonesia Emas”.
Tujuan dari operasi adalah menurunkan angka pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas, serta meningkatkan disiplin masyarakat dalam berkendara.
Polisi mengajak masyarakat untuk membudayakan sikap patuh dan tertib berlalu lintas demi menjaga keselamatan diri sendiri, bukan semata karena takut kepada petugas.
Baca juga: Edukatif dan humanis jadi fokus Operasi Patuh Jaya di Jakbar
Pewarta: Rahmatul Laila
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.