Jakarta (ANTARA) -
Polres Jakarta Utara bersama Polres Tangerang serta Direktorat Siber Polda Metro Jaya (PMJ) membentuk tim untuk mengungkap penebar teror bom di sekolah internasional North Jakarta Intercultural School (NJIS) Kelapa Gading, pada Rabu dini hari.
“Kami akan bentuk tim yang harapannya dapat mengungkap kasus ini,” kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Erick Frendriz di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, pihaknya masih bekerja untuk mengetahui siapa pelaku dan berasal dari mana nomor tersebut dan apakah ada kaitannya dengan ancaman serupa yang diterima sekolah internasional di Tangerang atau tidak.
“Kami masih melakukan penyelidikan, semoga ini segera terungkap,” kata dia.
Baca juga: Ancaman bom, Polisi minta para pihak tak panik
Ia mengatakan ancaman teror bom ini terjadi di sekolah internasional yang ada di Kelapa Gading pada Rabu dini hari.
Pihaknya langsung berkoordinasi dengan Brimob Polda Metro Jaya khususnya tim Gegana untuk mengirimkan personel tim penjinak bom (jibom) ke sekolah tersebut.
“Langsung dilakukan sterilisasi dan hasilnya tidak ditemukan bom. Kami minta agar masyarakat tidak panik,” kata dia.
Menurut dia, hingga saat ini proses belajar mengajar di sekolah internasional tersebut berjalan dengan baik, aman dan lancar.
Baca juga: Polisi selidiki sumber ancaman bom di sekolah internasional Jakut
Sebelumnya sekolah internasional NJIS mendapatkan teror bom melalui pesan yang menyatakan bom telah diset pada lokasi sekolah tersebut dan akan aktif dalam waktu 45 menit.
Mereka meminta tebusan 30.000 dolar Amerika Serikat melalui akun bitcoin.
"Ancaman itu ada tapi tidak terjadi ledakan. Kami tetap antisipasi dengan melakukan penempatan personel dan pengamanan di sejumlah sekolah internasional di Jakarta Utara," kata dia.
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.