Bantul (ANTARA) - Bidokkes Polda DIY bersama Kepolisian Resor Bantul melakukan ekshumasi terhadap jenazah RKP (21), warga Wirogunan Kota Yogyakarta, yang diduga tewas akibat minuman keras oplosan beberapa hari lalu.
"Ekshumasi ini dilakukan untuk pengecekan secara ilmu kedokteran tentang penyebab kematian serta ada tidaknya kejanggalan," kata Kasat Reskrim Polres Bantul Iptu Iqbal Satya Bimantara dalam pernyataannya usai dilakukan ekshumasi di Pemakaman Lowanu, Mergangsan, Kota Yogyakarta, Kamis.
RKP bersama temannya berinisial MAM (25), tewas usai mengonsumsi minuman keras oplosan di Ngumbul, Kelurahan Tamanan, Kabupaten Bantul pada Sabtu (1/3) sore. Selain mereka, dua remaja lain juga menjadi korban miras oplosan yakni KPP (25) dan AF (27), namun selamat usai dirawat secara medis.
Kasat Reskrim mengatakan, ekshumasi ini sebagai bagian dari upaya penyelidikan penyebab kematian korban RKP, karena dua orang lain yang selamat masih dirawat dan belum bisa dimintai keterangan.
"Sementara kami laksanakan ekshumasi satu (makam) dulu. Hasilnya nanti kami menunggu hasil pemeriksaan dokter forensik, tergantung pihak kedokteran forensik," katanya.
Dia mengatakan, untuk sementara ini kandungan bahan pada minuman keras oplosan yang diduga menewaskan dua remaja perempuan asal Kota Yogyakarta tersebut belum diketahui.
"Bahan-bahan untuk oplosan kami juga belum tahu karena kami juga menunggu barang bukti yang ada karena barang-barang yang ada masih diperiksa," katanya.
Sementara itu, untuk kondisi dua orang rekan korban yang selamat masih dirawat di rumah sakit, karena mereka berdua sempat mengalami gangguan penglihatan.
"Yang dua orang masih dirawat, kemarin ada penurunan kondisi, saat kita mintai keterangan tiba-tiba merasa pusing, mual, setelah itu kalau bahasa dia pandangan buram. Setelah itu langsung dilarikan ke rumah sakit," katanya.
Iptu Iqbal mengatakan, apapun hasil dari ekshumasi ini tidak menutup kemungkinan akan memunculkan tersangka, namun terkait kemungkinan adanya tersangka dalam kasus ini, polisi masih menunggu seluruh pemeriksaan selesai.
"Kita menunggu pemeriksaan dulu, penyebabnya apa. Kita tidak menutup semua kemungkinan, bisa semua tersangka, bisa cuma satu, bisa tidak ada tersangka, Tapi ini masih ngambang, kami belum mendapat kepastian terutama keterangan yang ada di TKP pada saat kejadian," katanya.
Pewarta: Hery Sidik
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2025