Palu (ANTARA) - Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tengah (Sulteng) dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulteng menandatangani nota kesepahaman untuk meningkatkan pemahaman moderasi beragama kepada 1.099 personel Bhabinkamtibmas.
Ketua FKUB Sulteng Prof Zainal Abidin usai penandatanganan nota kesepahaman di Mapolda Sulteng, Kota Palu, Kamis, mengatakan kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap pembangunan kerukunan umat beragama di Sulteng.
Ia mengemukakan personel Babinkamtibmas menjadi garda terdepan untuk menyampaikan pesan-pesan moderasi beragama kepada masyarakat di wilayah tugas masing-masing, sehingga akan memberikan dampak besar untuk menjaga ketertiban dan kerukunan, khususnya di bidang keagamaan.
"Kalau orang sudah mempelajari dan memahami ajaran agama dengan baik dan benar, maka pasti dia akan bahagia. Tidak ada agama yang mengajarkan kebencian, tidak ada agama yang mengajarkan dengki kepada orang lain,” ujarnya.
Baca juga: FKUB Sulteng gencarkan sosialisasi moderasi beragama rawat kerukunan
Ia optimistis kegiatan peningkatan pemahaman moderasi beragama kepada anggota polisi di desa-desa akan mendapat tempat yang baik di tengah masyarakat, karena hampir seluruh masalah di masyarakat akan dihadapkan dengan anggota kepolisian.
"Bhabinkamtibmas bersentuhan langsung dengan masyarakat, melalui pendekatan moderasi beragama kami berharap ke depan mereka semakin mantap menyampaikan pesan-pesan perdamaian dalam membangun keharmonisan masyarakat," ucap Zainal yang juga Guru Besar UIN Datokarama Palu.
Sementara itu, Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Pol Agus Nugroho mengatakan bahwa mengelola keragaman suku dan agama perlu sinergisitas dengan melibatkan banyak pihak, termasuk FKUB Sulteng.
Menurut dia, FKUB tidak hanya keterwakilan tokoh-tokoh agama, melainkan pengurusnya juga tokoh masyarakat yang menyentuh langsung umat, jika terjadi konflik mengatasnamakan agama di masyarakat, maka forum ini langsung meredam.
Baca juga: FKUB Sulteng dan STAH Palu implementasikan moderasi beragama
”Kita harus mampu memelihara dan merawat perbedaan, perbedaan ini sebagai perekat bukan menjadi ajang untuk perdebatan. Itu semua tanggung jawab bersama," kata dia.
Pewarta: Mohamad Ridwan
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025