Jakarta (ANTARA) - Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) mendukung kemandirian energi dan ekonomi masyarakat sekitar wilayah operasi PT Jawa Satu Power (JSP), di Desa Rawameneng, Subang, Jawa Barat, melalui Program Desa Energi Berdikari Pertamina.
Chief Executive Officer Pertamina NRE John Anis mengatakan transisi energi bukan hanya mengenai teknologi, tetapi juga tentang membangun masyarakat yang mandiri secara energi dan ekonomi.
“Kami terus berupaya meningkatkan kapasitas masyarakat, tidak hanya mengenai energi baru terbarukan, tapi juga pemanfaatannya, demi lingkungan dan praktik ekonomi berkelanjutan,” ujar John dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Melalui Desa Energi Berdikari, Pertamina NRE mendorong sinergi antara energi bersih dan pemberdayaan komunitas lokal, khususnya masyarakat pesisir yang memiliki potensi besar dalam ekonomi berbasis sumber daya alam terbarukan.
Desa Rawameneng, Kabupaten Subang yang berlokasi di sekitar area PLTGU Jawa-1, adalah desa nelayan yang penghasilan sebagian besar masyarakatnya mengandalkan hasil menangkap ikan di laut. Koperasi Unit Desa (KUD) Mina Karya Baru menjadi pusat kegiatan ekonomi desa tersebut, dengan setiap hari terdapat aktivitas pelelangan ikan. Sayangnya selain hasil tangkapan nelayan yang bernilai cukup tinggi, banyak juga ikan-ikan kecil yang dibuang karena dianggap tak bernilai jual.
Namun sekarang limbah ikan tersebut mulai dilirik untuk diolah menjadi produk bernilai jual seperti tepung ikan. Melalui program Desa Energi Berdikari, Pertamina NRE dan Jawa Satu Power melakukan pendampingan dengan cara menyediakan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang melistriki alat pengeringan ikan, sekaligus memberikan edukasi peningkatan ekonomi melalui pengolahan limbah ikan menjadi tepung ikan.
Tepung ikan yang diolah dari ikan rucah tersebut bisa menjadi pakan unggas dan ikan yang bernilai gizi tinggi. Tidak saja di Desa Rawameneng, pakan dari bahan dasar tepung ikan juga berpotensi diserap oleh pasar dari desa lain yang banyak membudidayakan ayam dan itik.
Manager Corporate Communication Pertamina NRE Rika Gresia mengatakan Desa Energi Berdikari Pertamina bertujuan membantu masyarakat agar mandiri energi maupun ekonomi.
“Kami melihat Desa Rawameneng memiliki potensi bagus untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Dan dengan memanfaatkan PLTS, biaya energi untuk memproduksi produk olahan ikan di KUD Mina Karya Baru menjadi lebih hemat," ujar Rika saat sesi edukasi nelayan di KUD Mina Karya Baru.
Rika juga menyampaikan harapannya Program Desa Energi Berdikari bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan di Desa Rawa Meneng. Program tersebut memberikan manfaat setidaknya bagi 35 orang nelayan kapal kecil dan 140 orang nelayan anggota KUD Mina Karya Baru.
PT Jawa Satu Power secara berkelanjutan juga melakukan pendampingan dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat di sekitar wilayah operasi. Tidak saja menghemat biaya energi, penggunaan PLTS berkapasitas 2.200 watt peak (Wp) tersebut mendukung upaya penurunan emisi.
Karyono, Ketua KUD Mina Karya Baru, mengungkapkan biasanya ikan rucah dibuang karena harganya sangat rendah. Tapi dengan adanya program Pertamina, ikan rucah yang tidak bernilai jual itu bisa diolah jadi tepung ikan sehingga menjadi bernilai ekonomi.
“Apalagi mesin pengeringnya dioperasikan dengan menggunakan PLTS, biaya produksi jadi lebih hemat," kata Karyono.
Baca juga: Pertamina kenalkan Desa Energi Berdikari Bali kepada jurnalis Aljazair
Baca juga: Pertamina perluas Desa Energi Berdikari hingga capai 102 desa
Pewarta: Faisal Yunianto
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025