Jakarta (ANTARA) - PT PLN (Persero) menandatangani Perjanjian Jual Beli Listrik (PJBL) dengan PT Tujuan Mulia Makmur (PT TMM) untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batoq Kelo 300 megawatt (MW) di Kalimantan Timur.
“Penandatanganan PJBL ini menjadi bukti konkret komitmen PLN dalam menjalankan transisi energi di Indonesia,” ucap Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, dikonfirmasi ANTARA dari Jakarta, Rabu.
Darmawan menyampaikan bahwa kerja sama tersebut merupakan wujud nyata dukungan PLN terhadap visi Astacita Prabowo Subianto untuk mencapai kemandirian energi berbasis potensi lokal.
Lebih dari itu, lanjut dia, langkah strategis tersebut juga sejalan dengan upaya mencapai target net zero emissions (NZE).
Direktur Manajemen Proyek dan Energi Baru Terbarukan PLN Wiluyo Kusdwiharto mengungkapkan bahwa pembangunan PLTA Batoq Kelo 300 MW di Kecamatan Long Bagun, Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur ini akan memberikan kontribusi besar terhadap kontinuitas pasokan listrik di sistem interkoneksi Kalimantan Selatan, Tengah, Timur, dan Utara (Kalseltengtimra).
“Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan pasokan tenaga listrik melalui pemanfaatan sumber daya air sebagai energi yang ramah lingkungan, menambah kapasitas pembangkit berbasis energi baru dan terbarukan di sistem interkoneksi Kalimantan, serta mengoptimalkan pemanfaatan potensi energi lokal,” ujar Wiluyo.
PLTA Batoq Kelo 300 MW ditargetkan mencapai tahap commercial operation date (COD) pada tahun 2030.
Ia berharap, melalui penandatanganan PJBL ini, PT TMM dapat segera merealisasikan pembangunan pembangkit tersebut sehingga mampu memberikan kontribusi optimal terhadap sistem kelistrikan di wilayah Kalseltengtimra.
Baca juga: PLN IP siap jadi pemain kunci transisi energi lewat implementasi RUPTL
Baca juga: IESR: Pemerintah perlu pastikan strategi capai target RUPTL 2025-2034
Baca juga: RUPTL muat rencana bangun PLTU, Menteri ESDM singgung komitmen AS
Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2025