Jakarta (ANTARA) - PT PLN Indonesia Power (PLN IP) memastikan pasokan listrik dalam kondisi cukup saat perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 di wilayah Maluku.
Direktur Utama PLN IP Edwin Nugraha Putra dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, mengatakan melalui pembangkit listrik apung atau barge mounted power plant (BMPP) Nusantara 1 berkapasitas 60 megawatt (MW), PLN IP memasok 56 persen kebutuhan saat beban puncak di sistem kelistrikan Ambon, Maluku.
Ia mengatakan proyeksi beban puncak periode akhir tahun di wilayah Ambon adalah 60,02 MW, yang sebagian besar listrik tersebut dipasok BMPP Nusantara 1 milik PLN IP.
"BMPP ini menjadi tulang punggung sistem kelistrikan wilayah Maluku khususnya Ambon, sehingga kami akan optimalkan operasionalnya untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat saat Natal dan Tahun Baru," kata Edwin saat mendampingi Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia melakukan kunjungan kerja di Maluku, Rabu (18/12/2024).
Menteri ESDM mengatakan kunjungan kerjanya merupakan penugasan Presiden Prabowo Subianto untuk memastikan pasokan energi saat perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 tersedia dengan baik, sehingga masyarakat dapat merayakannya penuh dengan suka cita.
"Presiden memerintahkan kepada kami untuk memastikan semua kesiapan menyongsong Natal dan Tahun Baru," kata Bahlil.
Didampingi Sekretaris Jenderal Dadan Kusdiana dan Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Jisman P Hutajulu, Menteri ESDM memastikan kesiapan BMPP Nusantara 1 60 MW milik PLN Indonesia Power yang menyuplai kelistrikan wilayah Ambon.
Bahlil mengapresiasi upaya yang telah dilakukan PLN dalam memenuhi kebutuhan listrik, khususnya dalam menghadapi perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
Hal itu terbukti dengan adanya cadangan listrik yang dimiliki PLN IP dalam kondisi cukup untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan saat momen tersebut.
"Untuk Maluku kenapa memastikan, karena saudara kita banyak merayakan Natal di sini, jadi kita memastikan betul. Terima kasih teman-teman PLN yang sudah mengantisipasi secara baik," ujarnya.
Edwin menambahkan dalam memantau keandalan pembangkit, PLN IP juga telah menerapkan sistem digitalisasi pembangkit pada BMPP Nusantara 1 melalui Reliability and Efficiency Optimization Center (REOC).
REOC merupakan sistem digital yang terbukti andal dan efisien serta memiliki fungsi utama memantau 21 GWh dari berbagai teknologi pembangkit listrik yang dapat dipantau secara realtime.
BMPP Nusantara 1, yang telah resmi menyuplai ke sistem kelistrikan Ambon pada Juli 2024, merupakan pembangkit listrik apung pertama di Indonesia, yang merupakan karya anak bangsa dan menjadi bagian dari program strategis nasional (PSN).
"Pembangkit ini merupakan terobosan dan inovasi PLN untuk meningkatkan kemandirian energi di wilayah Indonesia timur, sesuai dengan salah satu visi Presiden Prabowo yaitu swasembada energi," sebut Edwin.
Baca juga: PLN Indonesia Power siapkan 19 GW untuk kebutuhan Natal dan tahun baru
Baca juga: PLN IP bersama BI perluas pemanfaatan limbah uang kertas untuk PLTU
Baca juga: PLN IP sukseskan Astacita Presiden dengan kembangkan panas bumi
Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024